Senin 13 Jul 2015 22:34 WIB

Dian Sastro: Film Mencari Hilal Suguhkan Keindahan secara Perasaan

Rep: c35/ Red: Damanhuri Zuhri
Dian Sastro
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Dian Sastro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ramadhan kali ini lima rumah produksi yaitu MVP Pictures, Studio Denny J.A, Dapur Film, Argi Film dan Mizan Productions meluncurkan film-film yang mendorong dialog dan pemahaman keagamaan yang toleran yang digagas oleh Gerakan Islam Cinta dan Indonesia Tanpa Diskriminasi.

Mencari Hilal adalah film kedua mereka setelah sebelumnya Ayat-Ayat Adinda yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

Dian Sastro mendapatkan kesempatan untuk menonton terbatas film Mencari Hilal bersama salah satu eksekutif produser Haidar Bagir dan juga Alwi Shihab selaku ulama penasihat pada Senin (13/7) di MD Place, Valentino Resto, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dia mengaku terharu melihat film yang menurutnya sangat indah ini.

“Selama ini kita hanya disuguhi film dengan cewek cantik. Cowok ganteng, cerita cinta-cintaan. Tapi yang ini engga ada sama sekali. Kebayang ngga kamu indahnya tuh dari mana? Ya dari ceritanya, hubungan bapak dengan anak yang tidak pretensius sama sekali,” katanya antusias ketika ditemui di lokasi, Senin (13/7).

 

Dian Sastro mengaku rindu dengan film religi yang menyuguhkan keindahan-keindahan dalam hidup yang dirasakan bukan hanya sekadar dilihat.

Bagi Dian film Mencari Hilal ini indah dari segala sisi, baik dari cara berceritanya, musiknya, komposisi gambarnya. Semuanya dihadirkan dengan nafas sederhana yang tidak pretensius.

Dian juga berpendapat film tersebut mengisahkan cinta seorang bapak kepada anaknya, anak kepada bapaknya, keindahan toleransi beragama di negeri bhinneka, keindahan permintaan maaf dan pengampunan, keindahan tentang perbedaan pendapat dan pengertian.

Flm ini menurut Dian berhasil menyentuh perasaannya tanpa adanya suguhan aktris cantik yang biasanya digunakan sebagai pemanis gambar.

Dian menganjurkan masyarakat Indonesia untuk menonton film tersebut. dian mengaku bangga karen Indonesia akhirnya membuat film religi yang menurutnya indah itu.

Film ini mengajak dirinya yang sedang berpuasa mengintrospeksi diri dan melihat ke dalam mengenai di mana hilal di dalam dirinya dan masing-masing umat Islam. “Fitrah hanya ditemukan melalui perjalanan,” tukasnya.

Dia juga terenyuh ketika mendengarkan original soundtrack film ini oleh Sabrang Damar Panuluh. Dia tersentuh dengan lirik menemukan tidak selalu diawali dengan mencari…”.

Dia mengaku menangis berkali-kali ketika menonton film tersebut. Bahkan dia kembali meneteskan air mata ketika menceritakan kembali kesannya terhadap film tersebut kepada Republika.

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement