REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien manusia pertama Neuralink mengaku tidak ragu untuk menjalani operasi pemasangan chip di otak meski menghadapi risiko yang besar. Akan tetapi, dilema justru muncul setelah chip Neuralink dipasang di otaknya.
Pasien bernama Noland Arbaugh tersebut mengaku tidak memiliki kekhawatiran sebelum menjalani operasi implantasi chip Neuralink di otaknya. Keyakinan yang besar ini muncul karena dia sangat mempercayai tim dokter dan perawat yang mengurusnya.
"Mereka merupakan orang-orang luar biasa di bidang mereka," terang Arbaugh, seperti dilansir Hindustan Times pada Kamis (30/5/2024).
Rasa ragu tidak menghantui Arbaugh meski dia mengetahui risiko besar yang mungkin akan ditanggungnya akibat operasi tersebut. Arbaugh hanya meminta agar kedua orang tuanya tidak terbebani untuk merawat dirinya bila operasi tidak berjalan lancar dan dia mengalami komplikasi.
"Saya berpesan kepada kedua orang tua saya, bila saya mengalami kecacatan mental (akibat operasi), saya tidak ingin mereka merawat saya lagi," ujar Arbaugh.
Kabar baiknya, operasi tersebut berjalan lancar dan Arbaugh menjalani pemulihan dengan baik. Pria yang mengalami kelumpuhan tersebut bahkan mampu menggerakkan mouse dengan tangannya, tak lama setelah menerima chip Neuralink.
Akan tetapi, sebuah pergerakan tak terduga terdeteksi di otak Arbaugh sekitar satu bulan setelah operasi. Pergerakan otak yang seharusnya hanya terjadi sekitar 1 mm ternyata mengalami pergerakan sebesar 3 mm.
Pergerakan ini membuat beberapa komponen chip sempat terlepas dari otak Arbaugh. Pria tersebut sempat merasa khawatir chip di otaknya tak bisa berfungsi lagi.
Arbaugh sempat meminta tim....