Kamis 16 May 2024 14:13 WIB

Ini Lima Fakta Menarik Film Kingdom of the Planet of the Apes

Film Kingdom of the Planet of the Apes membuat set menjadi nyata.

Foto adegan dalam film Kingdom of the Planet of the Apes.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Mei ini, waralaba Planet of the Apes menghadirkan film baru bertajuk Kingdom of the Planet of the Apes garapan sutradara Wes Ball yang disebut sebagai pembuka era baru dalam kisah ikonik ini. Berlatar beberapa dekade setelah masa kepemimpinan Caesar, di mana manusia hidup dalam bayang-bayang dan spesies kera harus berhadapan dengan pemimpin tirani yang berupaya untuk membangun kerajaan barunya.

Simak lima fakta menarik mengenai film Kingdom of the Planet of the Apes dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Kamis (16/5/2024).

Baca Juga

1. Sutradara di balik Kingdom of the Planet of the Apes

Penggarapan Kingdom of the Planet of the Apes dipimpin oleh Wes Ball, seorang sutradara yang mulai dikenal pada tahun 2014 lewat waralaba film populer nya, The Maze Runner, yang meraup lebih dari 348 juta dolar AS secara global.

Pada tahun 2019, Wes pertama kali ditawarkan tentang kemungkinan menghidupkan kembali waralaba ikonik, tetapi awalnya dia tidak tertarik. Namun, satu minggu setelahnya, sebuah konsep yang sangat menarik muncul di benaknya.

Cerita yang menurutnya sangat menarik ini berlatar ratusan tahun setelah kematian Caesar di akhir War for the Planet of the Apes dan merupakan kisah dengan petualangan yang lebih kompleks.

Setelah mendatangi eksekutif di 20th Century Studios dengan ide tersebut, Wes bertemu dengan Rick Jaffa dan Amanda Silver, yang menciptakan trilogi Caesar dan menulis naskah untuk Avatar: The Way of Water, untuk menjadi produser pada film baru ini.

2. Animator Indonesia dalam proses produksi film

Teknologi yang digunakan untuk menghidupkan karakter kera dan juga suasana film tersebut dicapai melalui teknologi Performance Capture, berkat para ahli di Wētā FX. Perusahaan efek visual di Selandia Baru milik pembuat film Peter Jackson telah bekerja pada tiga film sebelumnya dan memainkan peran besar dalam Kingdom of the Planet of the Apes.

Pekerjaan Wētā FX juga termasuk mengubah aktor manusia menjadi kera secara digital dan membantu menciptakan dunia yang berlatar beberapa ratus tahun dari film sebelumnya yang penggemar sudah saksikan.

Animator Indonesia yaitu Sashya Subono Halse menjadi bagian dari tim animator tersebut. Sashya yang sebelumnya merupakan pengajar di bidang animasi di Indonesia, melanjutkan pendidikannya di Selandia Baru hingga menjadi bagian dari Wētā FX selama lebih dari 4 tahun.

Animator yang berfokus pada Facial Motion Animation ini telah berkontribusi dalam beberapa film ikonik seperti, Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023) dan Avatar: The Way of Water (2022).

Adaptasi teknologi....

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement