Kamis 09 May 2024 14:59 WIB

Pakar UGM Terangkan Pentingnya Langsung Memasak Daging Kurban

Ia berpesan, jangan sampai mikroba tumbuh dalam daging kurban.

Panitia memotong daging hewan kurban yang telah disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Pada tahun 2023 ini masjid Istiqlal menyembelih 43 ekor sapi dan 8 ekor kambing jumlah itu meningkat hampir 50 persen di banding tahun 2022 lalu. Sedangkan untuk pendistribusian daging kurban tidak dilakukan secara langsung, namun dilakukan melalui perwailan Masjid, Mushola, Yayasan atau Lembaga yang telah mengajukan permohonan berupa proposal.
Foto: Republika/Prayogi
Panitia memotong daging hewan kurban yang telah disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Pada tahun 2023 ini masjid Istiqlal menyembelih 43 ekor sapi dan 8 ekor kambing jumlah itu meningkat hampir 50 persen di banding tahun 2022 lalu. Sedangkan untuk pendistribusian daging kurban tidak dilakukan secara langsung, namun dilakukan melalui perwailan Masjid, Mushola, Yayasan atau Lembaga yang telah mengajukan permohonan berupa proposal.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Halal Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono mengingatkan masyarakat agar segera memasak atau menyimpan daging hewan kurban. Hal tersebut penting guna mencegah pertumbuhan mikroba.

"Jangan sampai mikroba tumbuh dalam daging, sehingga segera dimasak atau disimpan," kata Nanung, Kamis (9/5/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, semakin lama daging kurban dibiarkan akan semakin banyak mikroba hidup dan tumbuh di dalam daging tersebut. "Ketika menyimpan daging kurban kualitasnya harus tetap dijaga dengan cara segera cuci dengan air bersih apabila kotor dan segera dimasak," katanya.

Menurut dia, jika kondisi daging masih bersih maka tidak perlu dicuci dan bisa langsung bisa disimpan.

Selain itu, Nanung menyarankan saat menyimpan daging kurban diharapkan dipotong kecil-kecil terlebih dulu. Kemudian dimasukkan dalam plastik bening ukuran 1 kilogram (kg).

"Jangan langsung memasukkan daging dalam freezer. Biarkan transit dulu dalam kulkas 12-24 jam terlebih dulu," ujar dosen Fakultas Peternakan UGM ini.

Nanung juga menjelaskan mengenai teknik thawing yang merupakan proses atau usaha mengembalikan keempukan daging yang telah beku. Untuk melakukan proses thawing, masyarakat diminta tidak memasak daging beku yang baru keluar dari freezer.

"Biarkan daging tetap utuh di dalam plastik pembungkusnya. Letakkan daging di bawah air keran (pada suhu normal)," ujar dia.

Jika daging sudah kembali empuk, lanjut Nanung, kantong plastik agar dibuka. Lalu daging dicuci bersih dan bilas beberapa kali hingga benar-benar bersih.

Dia juga mengingatkan masyarakat agar jeli ketika memilih hewan kurban. Selain memilih hewan kurban yang sehat, masyarakat juga diimbau agar tidak membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah.

"Waspadai mengonsumsi limbah logam berat," ujar Nanung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement