Selasa 30 Apr 2024 14:22 WIB

Pentingnya Orang Tua Mengelola Emosi, Bisa Berpengaruh Terhadap Pengasuhan

Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun dapat mengalami tantrum/ledakan emosi.

Rep: Shelbi AsriantiĀ / Red: Friska Yolandha
Orang dewasa yang tidak belajar cara mengelola emosi dapat memengaruhi pengasuhan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Orang dewasa yang tidak belajar cara mengelola emosi dapat memengaruhi pengasuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya anak-anak yang bisa mengalami tantrum atau ledakan emosi, orang dewasa pun dapat menghadapi hal serupa. Orang dewasa yang tidak belajar cara mengelola emosi dapat memengaruhi pengasuhan yang dia lakukan saat memiliki anak. 

Dikutip dari laman GoodtoKnow, Selasa (30/4/2024), penelitian menunjukkan konsekuensi dari orang dewasa yang punya manajemen emosi buruk. Dampaknya bisa berupa pelecehan verbal terhadap anak-anak, bahkan membentuk siklus abusif.

Baca Juga

Asosiasi Kesehatan Mental Anak dan Remaja Amerika Serikat menemukan dua dari lima anak, atau sekitar 41 persen, mengalami pelecehan verbal dari orang dewasa. Bentuknya bisa berupa kata-kata menyakitkan, menghina, membuat jengkel, menyalahkan, dan mengkritik.

Pelecehan tersebut bisa memengaruhi kinerja anak di sekolah, juga kemampuan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Respons stres atas kata-kata kasar atau toksik dari orang tua akan memengaruhi kesehatan dan perilaku sepanjang hidup anak. 

Terlebih, pelecehan verbal di masa kanak-kanak saat ini tidak dianggap sebagai subtipe penganiayaan terhadap anak, sehingga tidak mendapat perhatian yang tepat. Karena tidak ada dalam 'radar deteksi', maka penilaian dan pencegahan menjadi sulit. 

Pelecehan verbal yang dilakukan orang tua mungkin berupa nada marah atau berteriak saat memanggil anak, penggunaan kata-kata yang mengancam, julukan buruk, atau memakai kata negatif untuk mengejek anak. Bentuk lain seperti mengumpat serta mempermalukan buah hati. 

Asosiasi Kesehatan Mental Anak dan Remaja merekomendasikan orang dewasa yang menjadi orang tua mengakui prevalensi pelecehan verbal. Itu berpotensi menargetkan peluang untuk membantu orang dewasa yang melakukan pelecehan verbal menghadapi traumanya sendiri atau permasalahan yang belum terselesaikan. 

Sebab, semua orang tua tentu ingin membesarkan anak menjadi bahagia, tangguh, serta mengarah pada versi terbaik dari diri mereka. Namun, akan sulit apabila orang tua belum memiliki keterampilan terkait pengelolaan emosi yang kompleks.

Masyarakat diimbau meningkatkan kesehatan mental dan fisik serta perkembangan anak dengan menghentikan pelecehan verbal terhadap anak-anak yang dilakukan oleh orang dewasa. Sebisa mungkin, setiap orang perlu berkiprah dalam memutus siklus perilaku negatif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement