REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat kuat yang populer, seperti Viagra dan Cialis, telah dikaitkan dengan lebih dari 200 kematian di Inggris. Meskipun tidak ada kematian yang dapat langsung dikaitkan dengan obat-obatan tersebut sejak 1998, pengawas narkoba Inggris telah menemukan hubungan yang mencurigakan.
Para ahli bersikeras bahwa pil-pil tersebut aman, namun sebagian besar insiden kematian yang menunjukkan masalah jantung pada pria yang menggunakannya. Meskipun ada risiko penggunaannya, konsumen dapat dengan mudah memperoleh pil tersebut secara daring dengan harga terjangkau.
Dilansir Daily Mail pada Selasa (19/3/2024), Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan di Inggris (MHRA) mencatat setiap laporan efek samping yang terkait dengan obat kuat ini. Data tersebut menunjukkan lebih dari 2.400 laporan, di mana 1.600 di antaranya terkait dengan reaksi serius.
Dari jumlah tersebut, 205 di antaranya berujung pada kematian. Sildenafil (Viagra) dan tadalafil (Cialis) sebagai penyumbang utama pada pria berusia 60-an tahun.
Kematian terkait dengan konsumsi obat kuat juga terjadi pada perempuan, meskipun penggunaan obat tersebut tidak memberikan manfaat gairah seksual yang sama seperti pada pria. Obat-obatan ini juga digunakan untuk mengobati hipertensi pulmonal.
Obat kuat dapat memperlebar pembuluh darah. Khasiat tersebut bisa membuatnya juga diminum oleh wanita dan bahkan anak-anak.