REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial membantu pengemis yang viral di media sosial dengan ucapan, "A kasihan A…", bernama Baldiah dengan modal usaha keripik singkong. Perempuan berusia 55 tahun itu merupakan warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam keterangan disiarkan di Jakarta, Rabu, Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko mengatakan Baldiah dan keluarga telah dibawa oleh Sentra Galih Pakuan di Bogor untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan psikologis. Hasilnya, Baldiah memerlukan konseling berkala.
"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala. Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," kata Rinto.
Konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku Baldiah agar berhenti mengemis. Meskipun secara pskologis mengalami retardasi mental, Baldiah cukup baik dari segi sosial.
Baldiah aktif dalam pengajian, warga namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial. Rinto menjelaskan sebelum memberikan bantuan usaha, Baldiah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024.
Selain membuat keripik, Baldiah juga belajar tentang pemasaran, pengemasan produk, serta memberikan stiker pada produk. Kader PKK Desa Ciasahaan bersedia membantu mengembangkan dan memonitor usaha keripik singkong milik Baldiah.
Baldiah juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah diterima agar dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya. Pada tahap awal, Baldiah akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.