Senin 29 Jan 2024 19:15 WIB

Ini Kelebihan Menulis dengan Tangan Dibanding Mengetik

Menulis dengan tangan berguna untuk meningkatkan pembelajaran dan memori.

Rep: Shelbi AsriantiĀ / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi menulis dengan tangan. Ini manfaat menulis dengan tangan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi menulis dengan tangan. Ini manfaat menulis dengan tangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengetik memang lebih cepat dibandingkan menulis dengan tangan. Apalagi, saat ini kita hidup di era digital di mana keterampilan mengetik sangat dibutuhkan. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychology menyebut ada kelebihan menulis dengan tangan daripada mengetik.

Dikutip dari laman NBC News, Senin (29/1/2024), studi itu menemukan bahwa menulis dengan tangan dapat meningkatkan konektivitas otak dan lebih merangsang otak. Menulis dengan tangan juga berguna meningkatkan pembelajaran dan memori.

Baca Juga

Hasil tersebut didapat setelah tim peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) mencatat aktivitas otak 36 orang mahasiswa. Para peserta studi diminta untuk menulis kata-kata dengan tangan menggunakan pena digital pada layar sentuh serta mengetik menggunakan keyboard.  

Ketika sebuah kata seperti "hutan" atau "landak" muncul di layar di depan mereka, mereka memiliki waktu 25 detik untuk menulis atau mengetiknya berulang kali. Sementara itu, ada sensor yang ditempatkan di kepala peserta untuk mengukur gelombang otak mereka.

Sebanyak 256 elektroda pada alat tersebut ditempelkan pada kulit kepala dan mencatat sinyal listrik otak para mahasiswa. Termasuk, di mana sel-sel otak mereka aktif pada tiap aktivitas menulis dan bagaimana bagian-bagian otak berkomunikasi satu sama lain.

Salah satu penulis studi yang merupakan profesor neuropsikologi di NTNU, Audrey Van der Meer, mengatakan bahwa temuan utama timnya adalah bahwa tulisan tangan mengaktifkan hampir seluruh otak. Sangat berbeda dengan kegiatan mengetik, yang hampir tidak mengaktifkan otak.  

"Otak tidak terlalu tertantang ketika menekan tombol pada keyboard dibandingkan ketika membentuk huruf-huruf dengan tangan. Saat Anda harus membentuk huruf dengan tangan, huruf ‘A’ akan terlihat sangat berbeda dari huruf ‘B’ dan memerlukan pola gerakan yang sangat berbeda," ujar Van der Meer. 

Secara khusus, penelitian menemukan bahwa menulis dengan tangan memerlukan komunikasi antara korteks visual, sensorik, dan motorik otak. Orang yang menulis dengan pena digital harus memvisualisasikan huruf, kemudian menggunakan keterampilan motorik halusnya untuk mengontrol gerakannya saat menulis.

Saat mengetik, sebagian tombol terlihat....

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement