REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir, warganet ramai mengecam perselingkuhan yang diduga terjadi antara pilot dan pramugari salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Tak lama setelahnya, terungkap pula kasus serupa yang disebut melibatkan dokter koas.
Apakah profesi mereka termasuk rawan perselingkuhan di tempat kerja? Penelitian baru dilakukan situs kencan untuk orang yang sudah menikah, Ashley Madison, mengungkap rahasia di balik fenomena perselingkuhan.
Dikutip dari NY Post pada Selasa (2/1/2024), menurut survei Ashley Madison, alasan utama orang melakukan perselingkuhan adalah ketidakpuasan secara seksual. Alasan lainnya ialah mereka mencari hubungan kasual atau berada dalam hubungan terbuka.
Sebanyak 23 persen responden mengungkapkan, kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi dalam hubungannya. Namun, yang menarik, ada alasan yang sering digunakan sebagai penutup atau alibi selama perselingkuhan.
Sebagian besar responden dari Australia sering menggunakan alasan bekerja lembur atau berkumpul dengan teman atau keluarga sebagai penjelasan kepada pasangannya. Alasan lainnya, perjalanan bisnis, aktivitas sosial, atau "me time."
Dalam konteks durasi perselingkuhan, survei menemukan 45 persen anggota di Australia telah menjalin hubungan dengan pasangan resmi selama 20 tahun atau lebih. Sementara itu, 46 persen dari mereka yang disurvei memiliki hubungan selingkuh yang berlangsung selama satu bulan atau lebih.
Terkait dengan profesi, survei menemukan beberapa pola umum. Profesi tertentu, seperti asisten medis/perawat, asisten admin, manajer, guru, insinyur, dan direktur pelaksana, tampaknya lebih rentan terhadap perselingkuhan.
Pelaku perselingkuhan memiliki tingkat kepuasan tinggi, baik secara seksual maupun emosional, tanpa menunjukkan rasa penyesalan. Penelitian ini menarik banyak perhatian karena melibatkan hampir 2.000 peserta.
Dilansir News.com.au, sebuah survei baru dari perusahaan game online, RANT Casino, mengungkapkan tren mengejutkan tentang perselingkuhan di tempat kerja. Dari survei yang dilakukan di Inggris, tampaknya pekerja di industri penjualan memimpin daftar dengan 15 persen mengakui adanya perselingkuhan di tempat kerja.
Namun, yang mungkin lebih mengejutkan adalah industri pendidikan menduduki peringkat kedua, diikuti petugas kesehatan. Tampaknya, stres dan kurangnya pengakuan dalam pekerjaan mendorong sebagian orang mencari pelarian lewat hubungan dengan rekan kerja yang memahami kondisi mereka.
Pekerja transportasi, logistik, manajemen perhotelan, dan acara juga termasuk dalam daftar dengan tingkat perselingkuhan signifikan. Namun, temuan menarik lainnya adalah profesi di bidang sains, farmasi, manajemen bisnis, dan penegakan hukum dianggap profesi yang paling setia di antara 25 industri yang dianalisis.
Baca halaman berikut...