REPUBLIKA.CO.ID, JOHOR BARU -- Kenaikan kasus Covid-19 diketahui mengalami kenaikan di beberapa negara tetangga. Namun, ketua komite kesehatan dan persatuan Johor Ling Tian Soon, mengklaim tidak ada peningkatan signifikan dalam kasus Covid-19 di seluruh negara bagian.
Ling mengatakan, hanya 41 kasus Covid-19 yang dilaporkan sepanjang pekan lalu, sementara jumlah tempat tidur rumah sakit yang terisi untuk penyakit tersebut masih rendah.
“Saat ini, kurang dari lima persen tempat tidur rumah sakit digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dan tidak ada peningkatan signifikan dalam jumlah kasus di seluruh negara bagian,” kata dia, seperti dilansir dari The Star, Kamis (7/12/2023).
Meski demikian, pihaknya mendorong masyarakat untuk tetap mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ada, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti mereka yang memiliki penyakit kronis. Hal ini termasuk penggunaan masker saat berada di tempat umum yang ramai.
Hal itu disampaikannya pada konferensi pers usai meresmikan peluncuran International Patient Lounge Regency Specialist Hospital's International Patient Lounge.
Pada Ahad (3 Desember), Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 sebesar 57,3 persen dengan mayoritas (48 persen) terjadi pada mereka yang berusia antara 20 dan 40 tahun.
Dikatakan bahwa angka 57,3 persen tersebut merupakan 3.626 kasus, meningkat dari 2.305 kasus yang dilaporkan pada ME46/2023 (12-18 November).
Sementara itu, pada Sabtu, 2 Desember, Kementerian Kesehatan Singapura mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah meningkatnya kasus Covid-19 lokal dan meningkatnya penyakit pernapasan di wilayah beriklim sedang yang meningkat dua kali lipat.
Pada 19-25 November, perkiraan jumlah infeksi lokal Covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 dari 10.726 pada minggu sebelumnya.
Adapun menurut Strait Times, Malaysia mengambil risiko dengan perjalanan bebas visa selama satu bulan, yang berlaku mulai 1 Desember, bagi warga negara dari India dan China, karena terjadi peningkatan besar kasus Covid-19 dari 2.305 menjadi 3.626 dalam satu pekan terakhir.
Kerumunan besar di pusat perbelanjaan, gedung pernikahan, lembaga pendidikan, konferensi, restoran, dan tempat wisata dapat menyebabkan lebih banyak kasus serupa. Dengan adanya insentif bebas visa, pariwisata akhir tahun bisa mendapat dorongan besar karena merupakan waktu yang disukai untuk bepergian bersama keluarga karena hari raya. Negara ini berusaha keras untuk menghidupkan kembali perekonomiannya yang lesu dan perlambatan industri pariwisata sejak pandemi Covid-19. Santi Sopia