REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis, mengajak masyarakat tetap menggunakan media sosial X, sebelumnya bernama Twitter, untuk membela Palestina. Hal itu disampaikannya menanggapi dukungan pebisnis teknologi Elon Musk, sebagai pemilik X, terhadap tindakan Israel atas warga Gaza, Palestina.
"Produknya diboikot, saya pikir kalau itu membela Israel. Tapi, Twitter-nya dipakailah kalau untuk membela Palestina," kata Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis saat ditemui di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Kiai Cholil mengatakan, media sosial X hendaknya tetap dipakai terkait urusan yang dapat membantu perlawanan Palestina terhadap Israel. Lain halnya dengan barang konsumsi.
"Dipakai media sosialnya, tapi produk-produk yang sifatnya belanja dan kebutuhan, saya pikir hentikan sebaiknya," ujar Kiai Cholil.
Kiai Cholil turut menyesalkan dukungan Musk terhadap Israel. Ia menilai perbuatan Israel tidak patut untuk didukung karena melanggar hak asasi manusia (HAM).
Selain itu, tindakan tersebut juga tidak layak untuk dilakukan oleh Musk, sebagai seorang pemilik media sosial yang memiliki kontrol atas informasi.
Pada Senin (26/11/2023), Musk menyatakan mendukung atas upaya Israel melawan kelompok pejuang Palestina, Hamas, dalam lawatan yang tak biasa selama jeda pertempuran yang berlangsung empat hari. Musk mengatakan salah satu tantangannya adalah menghentikan propaganda yang mendorong kelompok itu melakukan pembunuhan massal yang kemudian memicu perang di Gaza.
Belum lama ini, Musk mengunjungi Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog. Selama kunjungan tersebut, Musk mendukung pendirian Netanyahu mengenai perlunya melenyapkan Hamas.
Musk menyatakan kesediaannya untuk membantu Israel dalam melucuti senjata dan memerangi ekstremisme di Gaza. Setelah pertemuan itu, pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengundang pemilik SpaceX itu untuk mengunjungi Jalur Gaza agar dia dapat melihat tingkat kehancuran yang disebabkan oleh pengeboman Israel.
"Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas," kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam konferensi pers di Beirut pada Selasa (28/11/2023), dikutip dari Al Arabiya.