Senin 06 Nov 2023 14:59 WIB

Orang Tua Prank Anak Jadi Tren di Medsos, Ahli Ungkap Risikonya

Prank bisa menyebabkan tekanan emosional yang signifikan pada anak-anak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Memecahkan telur
Foto: Freepik
Memecahkan telur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tren prank yang viral di media sosial dinilai mengkhawatirkan karena melibatkan anak-anak. Meski pelaku prank adalah orang tua, dampak buruk yang timbul dari prank tersebut tetap bisa dirasakan oleh anak-anak.

Di TikTok misalnya, ada sejumlah tren prank viral yang melibatkan orang tua dan anak dan dinilai mengkhawatirkan. Berikut ini adalah beberapa tren prank yang sempat populer dalam kurun waktu beberapa tahun ini.

Baca Juga

1. Grinch Prank, yaitu tren yang dilakukan saat sebuah keluarga sedang berfoto bersama. Di sela-sela sesi foto, "monster" akan muncul dan berusaha untuk menakuti anak-anak. Fotografer lalu akan mengabadikan reaksi anak-anak yang ketakutan dalam foto.

2. Ghost Prank, yaitu tren mengerjai anak dengan cara mengunci anak di dalam kamar mandi atau ruang yang gelap. Orang tua lalu menggunakan filter hantu untuk membuat anak mereka menjadi ketakutan dan menunjukkan reaksi yang mereka anggap "lucu", seperti teriak dan menggedor-gedor pintu.

3. Cheese Slice Challenge, yaitu sebuah prank yang dilakukan oleh orang tua dengan cara melempar satu helai keju slice ke wajah bayi. Tindakan ini sering kali membuat bayi merasa kebingungan atau bahkan menangis.

4. Egg Crack Challenge, yaitu tren memecahkan telur mentah dengan cara mengetuknya ke dahi anak. Dalam tren ini, orang tua umumnya berpura-pura mengajak anak untuk masak bersama terlebih dahulu. Lalu saat akan menggunakan telur untuk memasak, orang tua akan dengan sengaja mengetuk telur tersebut ke dahi anak mereka hingga cangkang telur terbuka.

Keempat tren prank ini sangat populer di media sosial seperti TikTok karena sebagian orang menganggapnya lucu. Kemunculan konten prank seperti ini sering kali membuat orang tua lain yang semula hanya menonton jadi tertarik untuk ikut mencoba melakukan prank serupa kepada anak mereka.

Meski sebagian warganet menganggap tren prank pada anak ini lucu, tak sedikit pula yang justru mengecamnya. Kritik ini muncul karena orang tua dianggap dengan sengaja membuat anak merasakan sakit, ketakutan, atau emosi buruk lainnya demi mendapatkan view dan like.

Prank dapat menyebabkan....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement