Jumat 03 Nov 2023 12:20 WIB

Satu per Satu Murid Valentino Rossi Mulai Berkhianat, Ingin Lepas dari Ikatan Genk VR46

Murid-murid Rossi sulit menolak tawaran dari tim-tim besar.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap MotoGP dari tim Mooney VR46 Racing Team Luca Marini beraksi di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, 28 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Pembalap MotoGP dari tim Mooney VR46 Racing Team Luca Marini beraksi di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, 28 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemelekatan Luca Marini terhadap figur Valentino Rossi nyatanya menjadi sesuatu yang tak bisa dilepaskan dari kacamata para pencinta balap MotoGP.

Menjadi Marini tidak mudah. Itu karena, hubungan darah dengan Rossi membuat status 'adik Rossi' terus melekat pada dirinya sejak melintas aspal balap MotoGP.

Baca Juga

Embel-embel sebagai adik sang legenda, juara dunia sembilan kali itu kian lengket setelah Marini menembus ajang balap para raja, MotoGP, melalui tim Mooney VR46 yang dibentuk oleh kakak tirinya tersebut.

Marini telah memperkuat VR46 sejak 2018 di kelas Moto2 sampai naik pamor ke MotoGP pada 2021 lalu.

Berada di bawah bayang-bayang seseorang pun kakak sendiri ternyata membuat Luca Marini merasa tidak nyaman. Rider berusia 26 tahun itu berniat untuk keluar dari zona tersebut sekaligus melepas keterikatannya dengan the Doctor, Rossi.

"Meninggalkan VR46 adalah sesuatu yang harus saya lakukan. Membuat jalan saya sendiri, saya selalu memberikan pekerjaan 100 persen untuk mencapai hasil terbaik," kata Marini menjelaskan dilansir AS, Jumat (3/11/2023).

Kepercayaan diri Luca Marini terus tumbuh dengan tren performa yang konsisten pada MotoGP 2023 kali ini. Sudah empat kali Marini finis tiga besar dengan tiga di antaranya terjadi dalam sprint, termasuk seri MotoGP Thailand.

Marini pun berharap suatu saat ia bisa bergabung dengan tim pabrikan, guna meningkatkan kualitasnya sebagai seorang pembalap.

"Saya merasa bisa bekerja dengan sangat baik di garasi bersama para insinyur. Perasaan saya sangat jelas dan saya bisa menjelaskan dengan sangat baik dalam semua bahasa dengan mengatakan apa yang dibutuhkan motornya," kata dia.

Pria dengan tinggi badan mencapai 184 sentimeter dan berat badan 69 kilogram itu punya pengalaman bersaing dalam perebutan gelar juara.

Pada kampanye MotoGP 2020 ia sempat memimpin perburuan gelar MOto2 berkat hasil tiga kemenangan dan dua podium lainnya dalam sembilan seri pertama sebelum mengalami kecelakaan hebat pada seri GP Prancis membuatnya finis sebagai runner-up.

Digoda Honda... 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement