Senin 23 Oct 2023 14:03 WIB

PT KCIC Klaim Penumpang Kereta Cepat Mencapai 23 Ribu pada Akhir Pekan

KCIC optimistis Whoosh dapat membawa banyak dampak positif di masyarakat.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengeklaim penumpang kereta cepat mencapai 23.439 penumpang dengan rata-rata okupansi mencapai 90 persen. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengeklaim penumpang kereta cepat mencapai 23.439 penumpang dengan rata-rata okupansi mencapai 90 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengeklaim penumpang kereta cepat mencapai 23.439 penumpang dengan rata-rata okupansi mencapai 90 persen dari keseluruhan tempat duduk pada periode akhir pekan Sabtu dan Ahad 21-22 Oktober 2023. Dengan perincian sebanyak 11.330 penumpang pada 21 Oktober 2023 dengan okupansi 90 persen dan 12.109 penumpang pada 22 Oktober 2023 dengan okupansi 92 persen.

“Besarnya jumlah tersebut penumpang tersebut didasari beberapa faktor seperti, adanya peningkatan masyarakat yang ingin berlibur, pulang ke daerah asal, bekerja, maupun untuk kepentingan lainnya pada akhir pekan,” kata Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa, dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10/2023).

Baca Juga

Eva melanjutkan, beberapa hal yang perlu terus disosialisasikan kepada penumpang, di antaranya terkait datang lebih awal ke stasiun karena gate ditutup lima menit sebelum jadwal keberangkatan. Duduk sesuai nomor kereta dan nomor kursi, persiapkan tiket fisik, maupun QR saat akan boarding, serta jaga selalu kebersihan selama berada di stasiun maupun selama dalam perjalanan. 

Selanjutnya dengan tingginya angka penumpang Whoosh pada akhir pekan ini, Eva pun semakin yakin jika kehadiran Whoosh dapat berdampak positif bagi wilayah-wilayah di sekitar Jakarta-Bandung. Seperti bertambahnya angka wisatawan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.  

“Kami optimistis Whoosh dapat membawa banyak dampak positif di masyarakat. Tak hanya bagi para penumpang yang kini bisa melakukan mobilitas yang lebih efektif, tapi juga bagi wilayah-wilayah yang didatanginya,” kata Eva. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement