Sabtu 14 Oct 2023 10:52 WIB

Selain Ice Cold Jessica Wongso, Ini Film dari Kisah Nyata dan Kontroversial

Cukup banyak film dari dalam dan luar negeri yang mengangkat kasus kontroversial.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Poster film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Selain film ini, ada juga film yang diangkat dari kisah nyata penuh kontroversi.
Foto: Dok. Netflix
Poster film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Selain film ini, ada juga film yang diangkat dari kisah nyata penuh kontroversi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbincangan atas film dokumenter Ice Cold yang tayang di Netflix terus bergulir. Banyak penonton terbelah opininya atas kasus pembunuhan kopi sianida yang disoroti dalam tayangan tersebut.

Film itu mengusung kisah nyata kasus pembunuhan yang dilakukan Jessica Wongso terhadap sahabatnya, Mirna Salihin. Cukup banyak film dari dalam dan luar negeri lainnya yang mengangkat kasus kontroversial yang terjadi di dunia nyata. Ketika akhirnya film demikian ditayangkan, penonton mungkin memberikan beragam respons, baik itu pujian, kecaman, atau sikap hendak mengambil pelajaran.

Baca Juga

Brikut ini film yang diangkat dari kisah nyata dan penuh kontroversi:

1. Untuk Angeline  

photo
Salah satu adegan di film Untuk Angeline. - (Dok. Citra Visual Sinema)

 

Sinema drama rilisan 2016 besutan sutradara Jito Banyu ini diangkat dari kisah nyata. Tepatnya, peristiwa kekerasan dan pembunuhan terhadap anak perempuan berusia tujuh tahun bernama Engeline Megawe di Denpasar, Bali, yang berlangsung pada Mei 2015.

2. Marsinah, Cry Justice

photo
Poster film Marsinah, Cry Justice. - (Dok. PT Gedam Sinemuda Perkasa)

 

Sineas kawakan Slamet Rahardjo Djarot menyutradarai film Marsinah, Cry Justice yang ditayangkan pada 2002. Film ini diangkat dari kisah nyata tentang Marsinah, sosok aktivis dan buruh perempuan di sebuah perusahaan jam tangan di Sidoarjo. Dia hilang diculik dan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada 8 Mei 1993, setelah terjadinya sebuah aksi unjuk rasa.

3. Arie Hanggara 

photo
Poster Film Arie Hanggara - (www.bioskopgratis.com)

 

Dirilis pada 1986, film ini menceritakan tentang kasus nyata di Jakarta tentang meninggalnya seorang bocah enam tahun bernama Arie Hanggara akibat penyiksaan orang tuanya. Dengan arahan sutradara Frank Rorimpandey dan Arswendo Atmowiloto sebagai penulis skenario, film ini dibintangi oleh Yan Cherry Budiono, Deddy Mizwar, Joice Erna, Anissa Sitawati, dan Cok Simbara.

4. Istirahatlah Kata-Kata

photo
Salah satu adegan di film Istirahatlah Kata-Kata. - (Dok. Limaenam Films)

 

Film yang memiliki judul bahasa Inggris Solo, Solitude ini bercerita tentang aktivis dan penyair Widji Thukul. Sosok yang karyanya dikenal kritis terhadap rezim Presiden Suharto di Indonesia ini "hilang" sejak Juli 1998 dan kabarnya tidak diketahui sampai sekarang. Dalam film, Widji diperankan oleh aktor Gunawan Maryanto.

5. Kanibal-Sumanto

photo
Salah satu adegan di film Kanibal-Sumanto. - (Dok. Kharisma Starvision Plus)

 

Aksi Sumanto yang memakan jenazah sempat membuat gempar masyarakat Indonesia. Kasus kanibalisme yang kontroversial itu pun diangkat ke layar lebar, dalam film Kanibal-Sumanto rilisan 2004. Disutradarai Christ Helwerdery, film ini dibintangi Jeremias Nyangoen, Farach Diana, Aty Cancer Zein, Sujiwo Tejo, Della Puspita, dan Anna Tairas.

 

6. The Tinder Swindler

Dari luar negeri, ada film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler, yang pernah menjadi viral pada 2022. Tayangan arahan Felicity Morris ini mengusung kasus pelaku catfishing asal Israel bernama Simon Leviev (nama lahir Shimon Hayut) yang memanipulasi para korbannya menggunakan aplikasi kencan Tinder.

 

7. She Said

Tayangan drama biografi 2022 arahan Maria Schrader ini diadaptasi dari buku berjudul sama yang ditulis oleh reporter Jodi Kantor dan Megan Twohey. Kantor dan Twohey melakukan investigasi untuk New York Times, mengungkap pelecehan dan pelanggaran seksual yang dilakukan sineas Hollywood Harvey Weinstein terhadap banyak perempuan. 

 

n Shelbi Asrianti

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement