Senin 09 Oct 2023 14:51 WIB

Ganjar Kunjungi Pesantren di Ciamis, Bahas Kolaborasi dengan Pemerintah

Ganjar Pranowo mengunjungi Ponpes Darussalam di Kabupaten Ciamis.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Ganjar Pranowo memberikan paparan kepada para santri di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/10/2023).
Foto: Dok Republika
Ganjar Pranowo memberikan paparan kepada para santri di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/10/2023). Dalam kunjungannya itu, Ganjar memberikan paparan kepada para santri terkait peran pemerintah dalam pendidikan di pondok pesantren.

Menurut Ganjar, pemerintah bisa melakukan kolaborasi dengan pondok pesantren, salah satunya terkait pendidikan para santri. Ia mengatakan, dari kolaborasi itu bisa dikembangkan pendidikan atau program vokasi di pesantren agar para santri mempunyai bekal keterampilan.

Baca Juga

Selain itu, Ganjar menyebut kolaborasi terkait produk yang dihasilkan para santri atau pesantren. “Jadi, biasanya santri punya satu produk yang dikolaborasikan, bisa dengan perusahaan dan sebagainya,” kata Ganjar.

Ganjar menilai, kolaborasi antara pesantren dan pemerintah ini sebuah kewajiban. Dengan kolaborasi, diharapkan para santri dapat berkontribusi di tengah masyarakat.

Ganjar juga berpesan kepada para santri untuk siap menghadapi perubahan zaman. Pasalnya, perubahan itu sesuatu yang pasti terjadi. “Untuk menghadapi perubahan zaman, siapa pun, termasuk santri, mesti siap. Mulai dari mental, pengetahuan, manajerial, itu mulai harus diajarkan dari sekarang,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengapresiasi soal pengetahuan para santri Pondok Pesantren Darussalam soal dunia digital. Ia juga menyoroti soal lembaga pendidikan Darussalam yang terbilang lengkap, bahkan sampai jenjang S2.

“Tadi ada masukan agar institutnya bisa jadi universitas karena sudah satu tahun lebih belum selesai. Kami akan komunikasi dengan Gus Men (panggilan akrab Menteri Agama) agar lancar,” kata Ganjar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement