Selasa 19 Sep 2023 00:52 WIB

Fix No Debat, Ini Bukti Kuat Gawai Bikin Anak Lambat Bicara

Bagi balita tidak dibenarkan untuk menggunakan gadget terutama ponsel.

Orang tua diimbau tidak membiasakan memberikan gawai kepada anak, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal. . Ilustrasi
Foto: Malaytimes
Orang tua diimbau tidak membiasakan memberikan gawai kepada anak, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal. . Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Penggunaan gadget atau gawai bagi anak usia 1- 5 tahun (balita) bakal menyebabkan penyakit speach delay atau keterlambatan bicara.

"Bagi balita tidak dibenarkan untuk menggunakan gadget, dalam hal ini handphone. Dampaknya berbahaya, akan menyebabkan terlambat bicara bagi anak," ujar Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Ridha Dharmajaya pada kegiatan inspirasi gadget sehat di Perguruan Islam Al Ulum, di Medan, Sumatera Utara, Senin (18/9/2023).

Baca Juga

Ia menegaskan tidak ada kompensasi bagi anak untuk menggunakan gawai, karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut. "Karena gadget hanya merangsang penglihatan dan pendengaran, tapi tidak merangsang bicara. Saya punya pasien yang sudah berusia 9 tahun tapi tidak bisa ngomong karena kecanduan gadget," kata Ridha.

Ridha menjelaskan orang tua kerap kali menjadikan gawai sebuah solusi untuk menjadi alat menenangkan anak ketika rewel atau menangis.

Menurutnya, hal tersebut tidak dibenarkan guna mencegah kecanduan gawai untuk anak itu sendiri. "Tak jarang gadget dianggap solusi bagi para orang tua untuk membujuk atau membuat tenang sang buah hati saat menangis, jangan dibiasakan untuk memberikannya," sebut Ridha.

Untuk itu ia meminta orang tua tidak membiasakan memberikan gawai kepada anak, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal.

"Nah bagi anak sekolah yang harus menggunakan gadget untuk menyelesaikan tugas sekolahnya jangan terlalu lama. Karena berdasarkan penelitian, batas penggunaan gadget dalam sehari itu maksimal dua jam," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement