REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seorang mantan karyawan Meta menceritakan tentang pengalaman kehilangan pekerjaan saat sedang cuti hamil. Putusan PHK itu seperti mimpi di siang bolong baginya.
Meta, seperti banyak raksasa teknologi lainnya, diketahui pernah memecat ribuan karyawan pada awal tahun ini dan banyak yang masih mencari pekerjaan selanjutnya. Akibat PHK massal di berbagai perusahaan, bursa kerja teknologi saat ini sangat kompetitif dan banyak ahli IT menyoroti hal yang sama di LinkedIn.
Seorang mantan karyawan Meta diberitahu terkena PHK di suatu pagi hanya berselang enam pekan setelah mengambil cuti melahirkan. Kabar PHK itu baginya seperti mimpi yang 'terasa tidak nyata'.
Tanggal 28 Juli adalah hari resmi terakhirnya di perusahaan. Menulis di LinkedIn, ia mengaku secara resmi tidak lagi bekerja dengan Meta pada 28 Juli.
“Mengingat saya keluar pada cuti hamil ketika saya di-PHK, masih terasa tidak nyata bahwa saya tidak akan kembali ke pekerjaan saya pada bulan Oktober,” kata dia, seperti dikutip dari India Today, Rabu (16/8/2023).
Dia kemudian menambahkan bahwa yang terasa nyata adalah begitu kompetitifnya bursa kerja saat ini. "Tapi apa yang terasa nyata adalah bursa kerja 2023 ini. Banyak, banyak orang berbakat, luar biasa dari Meta dan begitu banyak organisasi lain semuanya dengan spanduk #opentowork di foto mereka,” kata dia.
Ia memulai pencarian kerja lebih awal karena desas-desus PHK massal ini sebenarnya memang sudah ia dengar. Karena itulah ia mencoba melakukan antisipasi.
“Sulit untuk melihat resume, apalagi layar telepon atau wawancara. Namun, saya berusaha untuk tetap optimis dan percaya pada keterampilan saya dan apa yang dapat saya bawa ke tabel. Sindrom penipu di pasar ini sulit dihindari," tulis dia lagi.
Meta, induk Facebook, mengumumkan PHK putaran kedua, yang berdampak pada 10 ribu karyawan, di bulan Maret tahun ini. Namun, hanya 4.000 orang yang menerima surat PHK saat itu dan 6.000 sisanya mengetahui nasib mereka di bulan Mei. Sebelumnya, perusahaan telah memecat 11 ribu karyawan pada 2022.
CEO Mark Zuckerberg telah mengatakan dalam email kepada karyawannya bahwa keputusan ini sulit dan tidak ada jalan lain. Itu berarti mengucapkan selamat tinggal kepada kolega yang berbakat dan bersemangat yang telah menjadi bagian dari kesuksesan perusahaan.
“Mereka telah mendedikasikan diri untuk misi kami dan saya secara pribadi berterima kasih atas semua upaya mereka. Kami akan mendukung orang-orang dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan memperlakukan semua orang dengan rasa terima kasih yang pantas mereka terima,” demikian pernyataan tersebut.