Ahad 23 Jul 2023 11:59 WIB

Ancam Sanksi Aksi Berbagi Akun, Begini Kondisi Netflix

Netflix memiliki solusi untuk menindak aksi berbagi akun.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Menurut laporan terbaru Netflix, perusahaan mengalami peningkatan pendapatan, laba, dan jumlah pelanggan yang membayar./ilustrasi
Foto: AP Photo/Dan Goodman
Menurut laporan terbaru Netflix, perusahaan mengalami peningkatan pendapatan, laba, dan jumlah pelanggan yang membayar./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Berbagi kata sandi telah menjadi salah satu tantangan terbesar platform streaming Netflix selama beberapa waktu. Perusahaan sangat menyadari masalah ini. Namun, mereka mengatasinya dengan cara hati-hati. Hal ini karena perusahaan bisa berakhir merugi daripada untung. Selain itu, platform streaming lain dapat memanfaatkan kesalahan Netflix ini untuk menarik penggunanya.

Kini, Netflix memiliki solusi untuk menindak berbagi akun. Netflix menghadirkan fitur-fitur seperti langganan berbagi berbayar. Langganan ini memungkinkan pengguna membayar ekstra untuk berbagi akun. Opsi lainnya adalah mengizinkan pengguna mentransfer freeloader ke akun berbayar mereka sendiri. Dengan cara ini, pengguna dapat melanjutkan aktivitas sebelumnya di akun barunya.

Baca Juga

Dilansir GIZ China pada Ahad (23/7/2023), menurut laporan terbaru Netflix, perusahaan mengalami peningkatan pendapatan, laba, dan jumlah pelanggan yang membayar. Angka-angka ini telah melampaui perkiraan dan melampaui ekspektasi para analis. Netflix memprakarsai tindakan keras terhadap berbagi akun, yang dikenal sebagai "berbagi berbayar" di Amerika Serikat (AS). Langkah itu menghasilkan penambahan 5,8 juta pelanggan berbayar baru. Perusahaan telah mengonfirmasi niatnya untuk mengatasi masalah ini di hampir semua negara yang tersisa, di mana tempat Netflix beroperasi.

Laporan setebal 15 halaman menunjukkan bahwa pengguna yang terkunci dari akun teman mereka memiliki tingkat pembatalan yang rendah. Selain itu, Netflix menghentikan paket Basic di AS, opsi bebas iklan termurah dengan harga 9,99 dolar AS (sekitar Rp 150 ribu), 9,99 pound (sekitar Rp 193 ribu) di Inggris, dan 9,99 euro (sekitar Rp 167 ribu) di Uni Eropa.

Sebagai gantinya, pengguna baru dan pengguna yang mendaftar lagi dapat memilih dari paket Standard seharga 6,99 dolar AS (sekitar Rp 105 ribu) dengan iklan, paket Standard 15,49 dolar AS (sekitar Rp 233 ribu) tanpa iklan, atau paket Premium 19,99 dolar AS (sekitar Rp 300 ribu). Paket Basic sekarang hanya tersedia untuk pengguna yang sudah menggunakan paket tersebut, tetapi mereka akan kehilangan opsi ini jika pengguna itu beralih ke paket lain di masa mendatang.

Perusahaan sangat transparan tentang pendiriannya saat ini tentang pendapatan iklan, di mana mereka tidak mengandalkan iklan untuk pendapatan sekarang. Namun, Netflix secara aktif berupaya mengembangkan bisnis periklanannya dan berkolaborasi dengan Nielsen dan EDO untuk meningkatkan pengukuran dan menciptakan solusi inovatif bagi pengiklan. Tujuannya adalah  membuat layanan iklannya lebih menarik dan akomodatif bagi perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi dalam solusi periklanan baru ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement