Kamis 13 Jul 2023 19:53 WIB

Baznas Buka Program Beasiswa untuk Daerah 3T, Disabilitas dan Komunitas Adat

Baznas berkomitmen bersama pemerintah memenuhi kualitas pendidikan anak bangsa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
BAZNAS RI meluncurkan Program Beasiswa Khusus Kemitraan BAZNAS 2023. Program ini menyasar kelompok daerah 3T, kelompok anak disabilitas, dan komunitas adat di Indonesia.
Foto: Dok. Baznas
BAZNAS RI meluncurkan Program Beasiswa Khusus Kemitraan BAZNAS 2023. Program ini menyasar kelompok daerah 3T, kelompok anak disabilitas, dan komunitas adat di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Beasiswa Khusus Kemitraan Baznas 2023. Program ini menyasar kelompok daerah 3T, kelompok anak disabilitas, dan komunitas adat di Indonesia.

Peluncuran tersebut dihadiri Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad MA, Pimpinan Baznas RI, Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA, dan Perencana Ahli Madya Direktorat PMPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Dr Cecep Suryana MM, di kantor Baznas RI, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Beasiswa ini merupakan bentuk implementasi dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola Baznas demi memberi kesejahteraan, salah satunya melalui pendidikan. Beasiswa dikemas dalam bentuk pendanaan program kepada lembaga yang memiliki kepakaran di bidang pendidikan sebagai mitra sanding Baznas, yang menjangkau kelompok disabilitas, daerah 3T, dan komunitas adat.

Sebagai mitra sanding, lembaga itu akan bekerja sama dengan Baznas untuk mendistribusikan beasiswa kepada mustahik dan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Proses pendaftaran akan dibuka pada 19 Juli 2023. Setelah melalui proses administrasi dan penilaian secara ketat, pengumuman hasil seleksi akan dilakukan pada 17 Agustus 2023.

"Program ini merupakan upaya Baznas dalam menyejahterakan umat lewat pendidikan. Karena dalam kajian kami hanya melalui pendidikanlah yang bisa mempercepat umat ini untuk bisa mencapai kesejahteraannya. Hanya dengan pendidikan ini kesetaraan juga akan tercapai. Insya Allah melalui pendidikan ini keadilan dapat diraih," ujar Kiai Noor.

Dia berharap, beasiswa kemitraan ini bisa mencetak individu berkualitas dari tiga kelompok masyarakat. Demi terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang unggul di masa mendatang.

Kiai Noor juga menyampaikan, Baznas berkomitmen bersama pemerintah memenuhi kualitas pendidikan anak bangsa. "Mudah-mudahan tidak hanya program ini saja, tetapi ini akan menjadikan kita untuk bersama-sama melakukan gerakan nasional dalam rangka menyejahterakan umat lewat pendidikan," tuturnya.

Kiai Noor juga mengucapkan terima kasih kepada para muzakki yang telah mempercayakan zakatnya kepada Baznas RI. Karena dengan demikian, para muzakki betul-betul mempunyai peran besar dalam dalam menyejahterakan umat melalui pendidikan.

Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, program beasiswa khusus kemitraan ini merupakan bagian dari program prioritas dan keberpihakan Baznas terhadap pendidikan kelompok anak disabilitas, kelompok daerah 3T, dan komunitas adat di Indonesia.

Saidah mengungkapkan, melalui program beasiswa ini, lembaga terpilih akan diberikan pendanaan untuk menjalankan program dengan anggaran mencapai Rp 50 juta sampai Rp 100 juta per lembaga dan pendampingan untuk kemandirian lembaga.

Dia menambahkan, itu merupakan bentuk keberpihakan sebagaimana amanat UUD 1945 bahwa Baznas harus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan. "Keadilan itu bukan milik orang kota saja, bukan milik orang-orang kaya saja. Keadilan pendidikan adalah menjadi hak semua warga terutama adalah keadilan di dalam distribusi dana zakat yang diamanahkan muzakki kepada Baznas," jelasnya.

Saidah juga menyampaikan, kesejahteraan merupakan simpul untuk kesetaraan akses bagi semua. Karenanya, Baznas mengambil inisiatif untuk memberikan keberpihakan aksesibilitas pendidikan bagi kelompok disabilitas, kelompok masyarakat di daerah 3T, dan masyarakat adat. Sebab, mereka kesulitan mengakses kualitas pendidikan.

"Kita akan support itu, karena kita ingin ada kesetaraan dan aksesibilitas pendidikan yang setara bagi semua," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement