REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Meski rumah kontainer pengiriman tampak efisien, tetapi ini memiliki beberapa kelemahan penting. Pertama, sulit mendapatkan izin
Dilansir dari Masterclass, Ahad (18/6/2023), sebagai fenomena yang relatif baru, mungkin sulit mendapatkan izin yang diperlukan untuk membangun rumah kontainer di beberapa daerah. Namun, ada beberapa tempat di Amerika Serikat (AS) (termasuk Texas, California, Colorado, dan Oregon) serta di luar negeri (termasuk Cina, Selandia Baru, dan Kosta Rika) yang menampung rumah kontainer pengiriman dan memiliki peraturan yang khusus.
Anda bisa menanyakan kepada kantor tata kota setempat Anda untuk informasi lebih lanjut tentang kode bangunan, batasan zonasi, dan persyaratan perizinan untuk perumahan kontainer.
Kedua, kontainer pengiriman tidak selalu ramah lingkungan. Banyak pendukung menggembar-gemborkan hidup di kontainer sebagai cara yang bagus untuk mendaur ulang kontainer lama, namun beberapa pembeli rumah lebih suka menggunakan kontainer baru menjadi rumah.
Kontainer bekas dapat mengalami kerusakan saat mengangkut barang atau memiliki riwayat pengangkutan bahan kimia berbahaya. Faktor-faktor ini membuat penggunaan kembali kontainer pengiriman menjadi pilihan yang kurang ideal untuk beberapa calon pembeli rumah kontainer.
Ketiga, peralatan modern bisa jadi sulit. Anda harus mencari ahli listrik andal yang memahami arsitektur kontainer pengiriman untuk merancang dan memasang pengaturan listrik khusus untuk rumah Anda, kecuali jika Anda berencana untuk hidup di luar jaringan. Anda juga harus menyewa tukang ledeng untuk memasang pipa ledeng yang diperlukan.
Jika lokasi Anda tidak memiliki akses listrik, Anda mungkin perlu menyewa kontraktor untuk memasang panel surya di atap.
Keempat, rumah kontainer pengiriman sering membutuhkan penguatan. Anda dapat mengkompromikan integritas strukturalnya dengan modifikasi tertentu, meskipun kontainer penyimpanan dibuat dari baja tahan karat misalnya untuk membuat lubang untuk pintu atau jendela besar.