Senin 05 Jun 2023 14:27 WIB

Menyusul Euforia Headset VR, Ini Target Berikut Apple

Bagi Apple, bisnis AI menghadirkan prospek yang lebih menjanjikan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Banyak investor yang sangat menantikan kabar tentang potensi peluncuran layanan Apple yang mirip dengan ChatGPT.
Foto: EPA
Banyak investor yang sangat menantikan kabar tentang potensi peluncuran layanan Apple yang mirip dengan ChatGPT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di ajang konferensi Worldwide Developers Conference (WWDC) yang digelar 5-9 Juni 2023, Apple santer dikabarkan akan mengungkap headset virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang sangat dinantikan. Apalagi, headset VR telah menjadi perbicangan hangat belakangan ini.

Namun, menurut analis terkenal Ming-Chi Kuo, investor tampaknya lebih menunjukkan minat yang jauh lebih besar pada teknologi kecerdasan buatan (AI) Apple. Itu tidak terlepas dari perkembangan ChatGPT milik OpenAI dan model bahasa berbasis kecerdasan buatan (AI) lainnya.

Baca Juga

Kuo menyatakan bahwa bisnis AI menghadirkan prospek yang lebih menjanjikan dalam waktu dekat. Melalui cuitan di Twitter, Ming-Chi Kuo berbagi wawasan dari diskusi baru-baru ini dengan investor.

Dia mengungkapkan, banyak investor yang sangat menantikan kabar tentang potensi peluncuran layanan Apple yang mirip dengan ChatGPT.

Menyadari pentingnya integrasi AI dalam jangka panjang, Kuo percaya bahwa keberhasilan headset AR/MR Apple bergantung pada kemampuannya untuk menggabungkan teknologi AI dengan mulus. Sama seperti ChatGPT yang telah merevolusi AI, dampak headset Apple dapat membentuk kembali desain interaktif 3D dan grafik komputer.

Kuo juga menekankan potensi keuntungan bagi harga saham Apple dan pemasok utama jika headset melebihi ekspektasi pasar. “Meskipun kontribusi headset terhadap pendapatan dan keuntungan pemasok mungkin terbatas dalam dua tahun ke depan, bisnis AI menghadirkan prospek yang lebih menjanjikan,” kata dia, seperti dikutip dari Gizmochina, Senin (5/6/2023).

Kuo merujuk pada kinerja kuartal kedua raksasa teknologi asal Amerika, Nvidia yang luar biasa, dan melampaui ekspektasi pasar, sebagai bukti meningkatnya fokus investor pada AI.

Lebih lanjut, Kuo menyoroti dampak potensial dari pengumuman layanan AI atau kartu grafis AI (AIGC) di WWDC. Pengumuman seperti itu kemungkinan besar akan mempertahankan antusiasme seputar investasi AI saat ini.

Selain itu, jika Apple memperkenalkan persyaratan spesifikasi perangkat keras yang lebih tinggi untuk AIGC, ini dapat menyebabkan lonjakan permintaan penggantian perangkat keras.

Kegembiraan meningkat saat pidato utama WWDC23 Apple mendekat, yang dijadwalkan besok. Rencana raksasa teknologi untuk mengembangkan VR dan AR, ditambah dengan antisipasi yang berkembang di sekitar AI, menunjukkan komitmen Apple terhadap inovasi dan tekadnya untuk membentuk masa depan teknologi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement