Jumat 26 May 2023 18:57 WIB

Juni Jadi Pride Month, Orang Tua di AS Boikot Rencana Kampanye LGBT di Sekolah Dasar

Siswa akan diperlihatkan video anak dengan dua ibu atau dua ayah.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Sekolah di Amerika Serikat (Ilustrasi). Diskusi LGBT di Saticoy Elementary, North Hollywood, California, AS dijadwalkan berlangsung pada 2 Juni 2023.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua murid di North Hollywood, California, Amerika Serikat, menyatakan memboikot rencana pertemuan yang akan membahas masalah LGBTQ+ untuk bulan peringatan Pride. Pasalnya, pertemuan itu akan digelar untuk murid di sekolah.

Dikutip dari laman Fox News, Jumat (26/5/2023), sebuah akun Instagram yang bernama Saticoy Elementary Parents membuat unggahan yang mengekspresikan kemarahan orang tua murid. Mereka mengakui menganut nilai-nilai konservatif dan merasa materi diskusi mendatang tak pantas diberikan kepada anak.

Baca Juga

Pertemuan sekolah yang dipermasalahkan itu rencananya berlangsung pada 2 Juni 2023. Akun Instagram yang mewakili orang tua dibuat untuk memprotesnya.

"Perhatian: protes pada 2 Juni! Kami butuh bantuan! Kami butuh tanda tangan! Kami butuh semua orang untuk mendukung!" tulis unggahan itu.

Sebelumnya, The Los Angeles Unified School District (LAUSD) mengumumkan bahwa akan ada pertemuan di Sekolah Dasar Saticoy untuk mengajar siswa tentang komunitas LGBTQ+. Disebutkan bahwa salah satu kegiatannya yakni siswa akan menonton video yang berisi konten "beberapa anak memiliki dua ibu, beberapa memiliki dua ayah."

"Hal ini menyebabkan kemarahan di kalangan orang tua, banyak dari mereka mengirim email/menelepon atasan LAUSD untuk mengeluhkan tentang kegiatan tersebut dan berencana tidak memperbolehkan anak pergi ke sekolah hari itu," tulis grup tersebut dalam postingannya.

LAUSD tidak segera menanggapi permintaan komentar dari media. Menurut Fox 11 Los Angeles, di pertemuan itu para guru juga akan membacakan sebuah buku karya Mary Hoffman berjudul The Great Big Book of Families untuk murid. Isi buku berbicara tentang keragaman dan "semua jenis keluarga".

Di postingan Instagram lainnya, grup orang tua mengeklaim dipaksa untuk membicarakan topik yang seharusnya tidak membebani anak-anak selama bertahun-tahun. Para orang tua juga merasa berhak untuk memperkenalkan topik seksual yang eksplisit sesuai kebijakan keluarga.

Menurut Fox 11, LAUSD mengatakan orang tua dapat mengizinkan anak-anak untuk melewatkan program tersebut. Distrik itu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif yang merangkul keragaman komunitas yang dilayani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement