Jumat 26 May 2023 13:31 WIB

Tak Segera Ditangani, Sifilis Bisa Merusak Jantung Hingga Otak

Penderita sifilis perlu segera diobati.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Reiny Dwinanda
Bahaya sifilis (Ilustrasi). Jika ditangani sejak awal, penyakit sifilis dapat disembuhkan.
Foto:

Setyarini mencatat bahwa penderita sifilis yang tidak mengakses pengobatan pada 2020 mencapai 43 persen dari 67 kasus yang terdeteksi. Sedangkan, pada 2021 tercatat 58 persen kasus yang tidak mengakses pengobatan sifilis dari total 141 kasus yang terdeteksi.

"Pada 2022, yang diobati baru 31 persen, sedangkan pada 2023 ini yang diobati baru 29 persen," kata Setyarini.

photo
Bahaya sifilis - (Republika)

Total kasus sifilis yang terdeteksi pada 2022 di DIY meningkat tajam, yakni mencapai 333 kasus. Sementara itu, hingga Mei 2023, sudah terdeteksi sebanyak 89 kasus sifilis di DIY.

Setyarini juga menegaskan bahwa seluruh puskesmas di DIY sudah mampu memberikan pelayanan terkait sifilis. Artinya, masyarakat tidak akan kesulitan mencari layanan untuk penanganan sifilis, mengingat layanan kesehatan terdekat dengan masyarakat sudah mampu untuk menangani kasus ini.

"DIY memiliki 121 puskesmas yang mampu melakukan pelayanan pemeriksaan untuk sifilis, HIV, bahkan sampai hepatitis," kata Setyarini.

Artinya, pemerintah sudah membuat akses layanan itu sedekat mungkin ke masyarakat, termasuk pasokan obatnya. Berikutnya, tinggal mau atau tidaknya masyarakat memeriksakan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement