Senin 15 May 2023 14:25 WIB

Bagaimana Cara Menghasilkan Uang dengan Investasi Halal?

Bentuk investasi halal sejalan dengan prinsip Islam.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Reksa dana syariah adalah pilihan lain untuk investasi halal. Dana ini dikelola sesuai dengan prinsip Islam dan diinvestasikan di perusahaan yang sesuai dengan syariah.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Reksa dana syariah adalah pilihan lain untuk investasi halal. Dana ini dikelola sesuai dengan prinsip Islam dan diinvestasikan di perusahaan yang sesuai dengan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Investasi halal saat ini banyak digemari masyarakat muslim. Investasi halal adalah investasi yang sesuai dengan hukum Islam. Bagaimana cara investasi halal bisa menghasilkan uang?

Investasi halal telah muncul sebagai cara yang menguntungkan dan etis untuk menumbuhkan kekayaan. Bentuk investasi ini sejalan dengan prinsip Islam (hukum syariah), yang melarang pendapatan bunga (riba) dan berinvestasi dalam bisnis yang terlibat dalam kegiatan yang dianggap haram (dilarang), seperti alkohol, daging babi, perjudian, dan lainnya.

Baca Juga

Bagi investor muslim dan mereka yang tertarik dengan investasi etis, investasi halal menyediakan kerangka kerja berprinsip untuk pengelolaan uang.

Sama seperti investasi konvensional, tujuan investasi halal adalah untuk mendapatkan uang melalui apresiasi modal (peningkatan nilai investasi Anda dari waktu ke waktu) dan pendapatan (seperti dividen dari saham atau pendapatan sewa dari real estate). Perbedaan utamanya adalah investasi halal memastikan kekayaan Anda terakumulasi dengan cara yang sejalan dengan prinsip Islam.

 

Berikut adalah beberapa tips tentang cara menghasilkan uang dengan investasi halal seperti dilansir dari laman Halal Time, Senin (15/5/2023).

 

1. Berinvestasi pada produk bersertifikat halal

Salah satu cara untuk memastikan investasi Anda halal adalah dengan berinvestasi pada bisnis yang memproduksi produk bersertifikat halal. Pasar makanan halal sedang berkembang, dan ada banyak peluang untuk berinvestasi di sektor ini. Kosmetik halal, obat-obatan, dan produk lainnya juga semakin populer.

 

2. Berinvestasi dalam saham

Berinvestasi dalam saham dan investasi ekuitas lainnya yang menghasilkan bunga dari waktu ke waktu bisa halal, selama investasinya halal. Saham halal adalah saham yang sesuai syariah, artinya tidak melibatkan bunga, perjudian, atau aktivitas terlarang lainnya. Banyak perusahaan yang memproduksi produk bersertifikat halal diperdagangkan secara publik, sehingga mudah untuk berinvestasi di dalamnya.

 

3. Berinvestasi dalam properti

Real estat adalah pilihan investasi halal lainnya. Berinvestasi dalam properti sewaan atau real estat komersial dapat memberikan aliran pendapatan yang stabil. Namun, penting untuk memastikan bahwa investasi tersebut sesuai dengan syariah dan tidak melibatkan bunga atau kegiatan terlarang lainnya.

 

4. Berinvestasi dalam reksa dana syariah

Reksa dana syariah adalah pilihan lain untuk investasi halal. Dana ini dikelola sesuai dengan prinsip Islam dan diinvestasikan di perusahaan yang sesuai dengan syariah. Mereka mirip dengan reksa dana tradisional tetapi disaring untuk memastikan kehalalan.

 

5. Hindari investasi haram

Penting untuk menghindari investasi haram, yaitu investasi yang melibatkan bunga, perjudian, atau kegiatan terlarang lainnya. Dana pasar uang, sertifikat deposito, obligasi daerah, perbendaharaan AS, dan obligasi korporasi semuanya dianggap investasi haram.

 

6. Bekerja sama dengan penasihat keuangan

Bekerja sama atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang memiliki pengetahuan tentang investasi halal dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang tepat. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang investasi halal dan memastikan bahwa investasi Anda sesuai dengan syariah.

 

7. Lihat peluang investasi halal

Perjalanan Anda menuju investasi dimulai dengan mengidentifikasi bisnis yang sesuai dengan halal. Anda perlu meneliti dan meninjau peluang investasi secara menyeluruh untuk memastikan mereka memenuhi standar hukum Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement