Selasa 09 May 2023 01:05 WIB

Kapal Wisata Terbalik di India, Sedikitnya 22 Orang Tewas

Kapal yang terbalik dilaporkan tidak memiliki sertifikat keselamatan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Kapal wisata (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Kapal wisata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Insiden kapal wisata terbalik terjadi di Tanur, sebuah kota pesisir di distrik Malappuram, Kerala, India bagian selatan pada Ahad (7/5/2023). Sedikitnya 22 orang tewas, dan operasi penyelamatan sedang berlangsung, kata pihak berwenang setempat.

Kapal tersebut membawa sekitar 40 penumpang, terbalik sekitar pukul 19.00 waktu setempat (13.30 GMT) pada Ahad malam. Kapal terbalik dikarenakan kondisi penuh sesak, kata Abdul Nazar, pengawas junior polisi distrik Malappuram.

Baca Juga

"Kami telah menemukan 22 mayat, termasuk wanita dan anak-anak. Operasi penyelamatan masih berlangsung," kata Moosa Vadakkethil, seorang pejabat senior pemadam kebakaran di Malappuram, pada Senin (8/5/2023) dilansir Al-Jazeera.

Tidak jelas penyebab pasti kapal wisata ini terbalik di dekat pantai Thooval Theeram di Tanur. Menteri Olahraga dan Perikanan negara bagian V Abdurahiman, yang membantu mengkoordinasikan upaya penyelamatan, mengatakan bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak yang sedang berlibur sekolah.

Jumlah korban tewas kemungkinan besar akan meningkat karena perahu tersebut terjebak di perairan berlumpur dan sedang ditarik untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di dalamnya, kata Abdurahiman kepada wartawan pada Ahad malam.

"Sedih atas jatuhnya korban jiwa akibat kecelakaan kapal di Malappuram, Kerala," Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dalam sebuah tweet.

Menteri utama negara bagian, yang akan mengunjungi daerah tersebut pada Senin, mencuitkan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendesak otoritas distrik untuk mengawasi penyelamatan.

Hari Senin telah dinyatakan sebagai hari berkabung resmi, kantor berita Press Trust of India melaporkan, mengutip sebuah pernyataan pemerintah. Para korban yang selamat menduga bahwa kapal tersebut penuh sesak, dengan sebagian besar penumpang tidak memiliki jaket pelampung, menurut laporan media India.

Kapal tersebut juga dilaporkan tidak memiliki sertifikat keselamatan, kata situs web NDTV dalam laporannya. Polisi telah mendaftarkan kasus pembunuhan berencana terhadap pemilik kapal, kata laporan setempat.

Kecelakaan kapal sering terjadi di India, di mana banyak kapal yang penuh sesak dan memiliki peralatan keselamatan yang tidak memadai. Pada bulan September 2020, insiden kecelakaan kapan mengakibatkan 12 orang tenggelam, ketika sebuah kapal wisata terbalik di Sungai Godavari di negara bagian selatan, Andhra Pradesh.

Pada bulan Mei 2018, setidaknya 30 orang tewas ketika sebuah perahu terbalik di wilayah yang sama.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement