Rabu 19 Apr 2023 14:25 WIB

Yuk, Kurangi Penumpukan Sampah dengan Cara #PilahDariSekarang

Indonesia merupakan negara kelima terbesar yang menyumbangkan limbah plastik ke laut.

Dalam kampanye #PilahDariSekarang, Yayasan Wings Peduli mengedukasi langsung masyarakat akan pentingnya memilah sampah.
Foto: Yayasan Wings Peduli
Dalam kampanye #PilahDariSekarang, Yayasan Wings Peduli mengedukasi langsung masyarakat akan pentingnya memilah sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Cara masyarakat Indonesia mengelola sampah memang masih memprihatinkan. Pada 2017, Survei Sosial Ekonomi (Susenas) menyatakan 66,8 persen masyarakat Indonesia masih membakar sampah rumah tangga tanpa dipilah, termasuk membakar sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bersama sampah lainnya. 

Bahkan pada 2021, World Population Review mengungkapkan Indonesia merupakan negara kelima yang paling besar menyumbangkan limbah plastik ke lautan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran mengenai pengelolaan sampah dan bahayanya dalam pencemaran lingkungan masih minim di kalangan masyarakat.

Baca Juga

Angeline Callista, Managing Director & Co-founder Nara Synergy, perusahaan sosial di lingkungan mengatakan bahwa memilah sampah berdasarkan kategori bahan bakunya merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan pengolahan sampah di tahap selanjutnya. "Saat ini 80 persen aksi pemilahan sampah dilakukan oleh ekonomi informal, termasuk pemulung yang diberi kompensasi rendah dan bekerja dalam kondisi buruk. Padahal, apabila pemilahan sampah dilakukan dari tingkat rumah tangga, sampah yang menumpuk di TPA dan yang tersebar di lautan dapat berkurang, sehingga secara otomatis akan mendukung program pengelolaan sampah lanjutan, seperti bank sampah, sistem daur ulang plastik, kertas, hingga bahan organik,'' ujar Angeline dalam siaran pers, Rabu (19/4/2023).

Melihat fenomena tersebut Yayasan Wings Peduli memperkuat komitmennya untuk melestarikan bumi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah bertanggungjawab melalui #PilahDariSekarang. 

Bertepatan dengan perayaan Hari Bumi di tahun 2023, Yayasan Wings Peduli mencatat telah mengedukasi ribuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia mengenai penerapan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, yang akan dilakukan di sepanjang tahun ini. Harapannya, #PilahDariSekarang dapat menjadi langkah awal pengelolaan sampah berkelanjutan yang sejalan dengan target pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah pada 2025. 

Dalam kampanye #PilahDariSekarang, Yayasan Wings Peduli mengedukasi langsung masyarakat akan pentingnya memilah sampah mulai dari cara mengaplikasikannya, hingga bahaya dari sampah tercampur yang menumpuk, menggunakan materi dan permainan interaktif, termasuk menghadirkan tempat sampah pilah. 

Hingga saat ini, Yayasan Wings Peduli telah mengedukasi total 3.000 masyarakat, termasuk ibu rumah tangga dan pelajar yang tersebar di berbagai kabupaten dan daerah di Indonesia. Di antaranya Kecamatan Soreang (Bandung), Tasikmalaya, Cirebon, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Bekasi. 

Sheila Kansil, perwakilan Yayasan Wings Peduli menyampaikan target dari kampanye #PilahDariSekarang. “Sasaran utama dari kampanye #PilahDariSekarang adalah masyarakat sebagai pelaku aktif penghasil sampah. Targetnya kami akan menjangkau masyarakat yang lebih luas, melalui kolaborasi kami dengan pemerintah, instansi pendidikan, organisasi lingkungan, hingga karyawan Wings itu sendiri, untuk kami dapat bertemu dan berdialog langsung dengan mereka,”

Dari perjalanan mengunjungi masyarakat secara langsung, Yayasan Wings Peduli juga menemukan respon beragam dari berbagai kelompok masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Ibu rumah tangga adalah kelompok termudah menerima edukasi mengenai pemilahan sampah, dimana Bank Sampah adalah topik yang paling mereka minati. Sementara, pelajar adalah kelompok yang paling antusias dengan informasi jumlah sampah yang tertumpuk di Indonesia

Yuli, warga Soreang, Bandung tergerak untuk memilah sampah dari rumah setelah mengetahui perbedaan sampah berdasarkan bahan bakunya. “Saya diberi edukasi mengenai cara memilah sampah dengan benar. Sekarang jadi tahu mana (sampah) anorganik dan organik. Jadi bisa memisahkan sampah, mana yang bisa dibuang dan mana yang perlu didaur ulang,” kata dia.

Sheila Kansil menambahkan, aksi #PilahDariSekarang ini merupakan lanjutan dari program Yayasan Wings Peduli untuk lingkungan. Sejak 2019, Yayasan Wings Peduli telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan aksi bersih sungai dan laut sebagai upaya mengurangi penumpukan sampah, sekaligus menambahkan fasilitas trash boom di sejumlah aliran sungai untuk menghadang sampah sungai agar tidak bocor ke laut. 

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement