Selasa 18 Apr 2023 14:45 WIB

Ini Cara Dokter Singapura Gunakan AI untuk Rawat Pasien

Dengan teknologi ini, rumah sakit dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan uang.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Komunikasi dengan manusia virtual (ilustrasi)
Foto: VOA
Komunikasi dengan manusia virtual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA---Jika dokter tahu apa yang harus mereka lakukan, kemungkinan, presentase menyelamatkan hidup Anda meningkat. Kuncinya adalah percaya diri, dan ini hanya bisa didapatkan melalui latihan.

Namun, untuk industri perawatan kesehatan, hanya ada sedikit ruang untuk kesalahan. Satu kesalahan adalah harga yang mahal karena setiap keputusan yang dibuat oleh dokter atau perawat dapat membawa perbedaan antara hidup dan mati pasien.

Baca Juga

MediVR, rintisan AI berbasis di Singapura telah memanfaatkan manusia virtual AI generatif dengan kemampuan interaksi tingkat lanjut untuk meningkatkan keterampilan komunikasi antarpribadi. Untungnya, pelatihan medis mereka dalam realitas campuran (MR), telah memberdayakan profesional perawatan kesehatan dan industri lain untuk menciptakan skenario pelatihan yang realistis di lingkungan yang aman.

Dilansir SEA Mashable pada Selasa (18/4/2023), manusia virtual AI milik MediVR dapat merasakan, berbicara, dan merespons dengan perilaku seperti manusia, yang memungkinkan terciptanya pengalaman pelatihan imersif.

Sasaran strategis MediVR ini adalah mengurangi biaya dan risiko pelatihan sambil meningkatkan kualitas pelatihan. Singkatnya, rumah sakit juga dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan uang. Teknologi MediVR sudah digunakan di institusi medis dan rumah sakit Singapura untuk melatih dokter di bidang Pediatri, Ortopedi, Oftalmologi, dan segera Ginekologi dan Farmasi.

Perusahaan rintisan ini juga sedang dalam proses menciptakan salah satu kursus pelatihan manusia virtual AI pertama di Singapura untuk melakukan komunikasi penyakit serius.

Langkah MedVR tidak hanya di industri kesehatan saja. Mereka telah memulai pelatihan virtual di bidang pendidikan, sedangkan target pasar berikutnya adalah industri jasa, khususnya pelatihan profesional dan layanan pelanggan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement