Selasa 21 Mar 2023 20:29 WIB

Penukaran Uang Baru Ramadhan-Idul Fitri 2023, BI Solo Siapkan Rp 6 Triliun

Uang pecahan kecil yang paling banyak ditukarkan warga.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang warga Solo usai menukarkan uang baru jelang ibadah bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Selasa (21/3/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Seorang warga Solo usai menukarkan uang baru jelang ibadah bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Selasa (21/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Solo mulai membuka layanan penukaran uang baru. Kegiatan berlangsung di Plaza Pasar Klewer Solo, Selasa, (21/03/2023).

"Perkiraan ini ada Rp 6 triliun selama Ramadhan dan Lebaran pada tahun ini. Tapi kami sudah siapkan buffer, walaupun terpaksa kurang kami akan minta ke BI provinsi atau BI pusat jadi masyarakat tidak perlu khawatir," terang Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, Selasa (21/3/2023).

Joko menjelaskan paket penukaran yang bisa masyarakat dapatkan per hari maksimal sejumlah Rp 3,8 juta. Jumlah itu terdiri dari pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000, masing-masing sebanyak satu pak (100 lembar).

Adapun yang dipersiapkan adalah semua uang baru dengan pecahan kecil maupun besar. Untuk pecahan kecil 30 persen, permintaan adalah pecahan Rp 10 ribu, dan 30 persen lagi pecahan Rp 5.000.

"Pecahan kecil itu paling banyak diminta. Selebihnya terdistribusi antara Rp 20 ribu, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Tapi 60 persen yang diminta masyarakat itu pecahan Rp 10 ribu, dan Rp 5.000," terangnya.

Joko kemudian mengimbau masyarakat agar menukarkan uang baru di titik-titik resmi yang sudah ditentukan. Karena gratis, asli, dan tidak ada risiko uang palsu serta tidak ada biaya tambahan sedikitpun.

"Kalau menukarkan di titik yang tidak resmi dan kena biaya atau potongan sangat disayangkan. Karena itu bisa dipakai untuk sedekah atau fitrah dibandingkan untuk membayar penukaran uang," tegas dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan perputaran uang selama bulan Ramadhan dan Lebaran akan lebih tinggi dibanding Semarang dan Yogyakarta. Hal tersebut mengingat pertumbuhan ekonomi di Kota Solo yang mengalami peningkatan.

"Saya yakin dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Solo, perputaran uang selama bulan Ramadan akan tinggi sekali. Saya yakin perputaran uang kita nanti akan sangat tinggi sekali, mungkin akan tinggi dari Semarang dan Jogja," kata Gibran.

Menurutnya, Kota Solo juga menjadi salah satu tujuan mudik. Sehingga, ia memperkirakan perputaran uang di Kota Solo akan melebihi dua kota besar itu.

"Solo ini salah satu tujuan mudik. Kemarin kan Pak Menteri Perhubungan mudik ada 50 persen dari penduduk Indonesia dan ini luar biasa sekali," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement