Selasa 14 Mar 2023 14:15 WIB

Pelatihan Bahasa Isyarat Kunci Memberdayakan Penyandang Disabilitas

Pemkab Gorontalo mengapresiasi adanya pelatihan bahasa isyarat.

Penerjemah bahasa isyarat menterjemahkan pemaparan nara sumber saat seminar Akses Informasi Publik Tanpa Keterbatasan yang digelar Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat dan Universitas Pajajaran (Unpad) di Aula Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa (6/12/2022). Pemerintah telah menjamin informasi publik dapat diperoleh oleh semua orang, termasuk untuk penyandang disabilitas. Namun sebanyak 59,40 persen penyandang disabilitas menyatakan media informasi yang tersedia belum cukup akses bagi mereka. Diharapkan forum tersebut menjadi upaya untuk memberikan solusi terhadap kendala aksesibilitas informasi yang masih dihadapi para penyandang disabilitas.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Penerjemah bahasa isyarat menterjemahkan pemaparan nara sumber saat seminar Akses Informasi Publik Tanpa Keterbatasan yang digelar Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat dan Universitas Pajajaran (Unpad) di Aula Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa (6/12/2022). Pemerintah telah menjamin informasi publik dapat diperoleh oleh semua orang, termasuk untuk penyandang disabilitas. Namun sebanyak 59,40 persen penyandang disabilitas menyatakan media informasi yang tersedia belum cukup akses bagi mereka. Diharapkan forum tersebut menjadi upaya untuk memberikan solusi terhadap kendala aksesibilitas informasi yang masih dihadapi para penyandang disabilitas.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, memberi apresiasi pada pelaksanaan pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia yang digelar Yayasan Hellen Wimberty.

"Saya memberikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih kepada Yayasan Hellen Wimberty yang menggelar pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) bagi masyarakat tunarungu," kata Kepala Dinas Kominfotik, RIfli Katili, di Gorontalo, Senin (13/3).

Baca Juga

Rifli menuturkan apa yang dilakukan Ibu Elen Podungge patut diapresiasi karena kegiatan sosial kemasyarakatan seperti ini harusnya dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Terlebih pelatihan yang diberikan tersebut gratis.

Lebih lanjut katanya, disabilitas fisik bukan menjadi alasan untuk bekerja dan berprestasi. Buktinya, menurut dia,Abdul Kadir Umar, salah satu warga yayasan bisa bekerja di Dinas Kominfotik sebagai penerjemah bahasa isyarat.

"Di kami itu ada konten audio visual yang disebarluaskan kepada masyarakat melalui kanal YouTube. Saudara Arif (sapaan akrab Abdul Kadir Umar) ini kami rekrut khusus untuk menerjemahkan ke dalam bahasa isyarat. Ini menjadi bukti bahwa di mata pemerintah semua kita sama," kata Rifli.

Ketua Yayasan Tunarungu Hellen Wimberty, Elen Podungge mengatakan, pelatihan bahasa isyarat diadakan selama tiga hari dengan latihan yang berisi materi mengenai abjad, angka, tahun, kata tanya, kata sifat, kata benda, serta dialog sehari-hari.

"Kami berharap kegiatan ini dapat berbagi ilmu dengan teman-teman tunarungu karena bahasa isyarat ini merupakan bahasa teman-teman tunarungu, dan hanya itu yang mereka bisa lakukan, dan hanya ini syarat untuk mereka dapat berkomunikasi," kata Elen.

Yayasan Hellen Wimberty Gorontalo terbentuk pada Desember 2022. Yayasan ini adalah sanggar belajar, dengan memberikan pembinaan kepada anak-anak tunarungu melatih berbagai keterampilan seperti menari, melukis, serta membekali anak-anak tunarungu dengan ilmu agama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement