Kamis 02 Mar 2023 13:54 WIB

Februari, Kota Bogor Dilanda Longsor dan Angin Kencang

Bencana tanah longsor atau ambles paling banyak terjadi di Kota Bogor pada Februari.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi jembatan yang ambruk di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/2/2023).
Foto: Dok. Republika
Kondisi jembatan yang ambruk di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sejumlah kejadian bencana terdata di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Februari 2023. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, total pada Februari terdata 56 kejadian bencana.

Bencana tanah longsor atau ambles disebut paling banyak terjadi. “Di bulan Februari, tanah longsor menjadi tren bencana di Kota Bogor. Tercatat ada 15 titik tanah ambles dan longsor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas, Kamis (2/3/2023).

Teofilo mencontohkan, akibat dampak longsor, satu jembatan antarkampung roboh di Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan. Robohnya jembatan itu menjadi kendala lalu lintas warga. 

Ada juga tiga tembok penahan tanah (TPT) yang dilaporkan terdampak longsor.

Selain tanah longsor atau ambles, Teofilo mengatakan, pada Februari juga ada kejadian angin kencang. BPBD Kota Bogor mencatat 12 kejadian angin kencang.

Kejadian angin kencang ini menimbulkan kerusakan. “Ini menjadi salah satu dampak terjadi ambruknya rumah warga. Dalam data BPBD Kota Bogor, ada 15 rumah roboh,” kata Teofilo.

Menurut Teofilo, terjadinya peningkatan kecepatan angin dibandingkan bulan sebelumnya, juga intensitas hujan, mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah lokasi.

“Selama Februari ada 12 pohon tumbang. Ada dua orang mengalami luka ringan akibat pohon tumbang di Sempur, Bogor Tengah,” kata Teofilo.

Teofilo mengatakan, kejadian bencana pada Februari ini berdampak pada 54 kepala keluarga (KK) atau 190 jiwa.

Dilaporkan 42 rumah warga terdampak bencana dan mengalami kerusakan, dengan rincian 12 rumah mengalami kerusakan ringan, 11 rumah rusak sedang, dan 19 rumah rusak berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement