Rabu 01 Mar 2023 15:42 WIB

BKKBN Sebut Sertifikat Elsimil Berproses Menjadi Instrumen Pernikahan

Diharapkan proses Elsimil akan menjadi pengantar sebelum pernikahan

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
Logo BKKBN
Foto: dok BKKBN
Logo BKKBN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Agama berkomitmen untuk menjadikan sertifikat siap nikah siap hamil (Elsimil) menjadi instrumen pernikahan. Meski sedang berproses, menurut dia, hal itu untuk mencegah kehamilan berbuntut stunting, apabila belum ada kesiapan orang tuanya dari sisi kesehatan.

“Elsimil akan menjadi instrumen. Spiritnya seperti PeduliLindungi. Kita sadari ini proses bertahap,” kata Tavip di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan, analogi itu karena mengharapkan adanya proses Elsimil sebagai pengantar sebelum pernikahan. Namun demikian, dirinya tak memungkiri ada banyak kemungkinan yang terjadi menyoal pernikahan. “Tapi saya pastikan, tidak ada yang tidak bisa menikah,” kata dia.

Menyoal sertifikat Elsimil yang ada, kata dia, hanya akan mencakup pemeriksaan kesehatan bagi calon ibu apabila kehamilan dan kelahirannya berisiko stunting pada bayi. Jika terpaksa menikah sebelum memperbaiki kesehatan orang tua, pihaknya menyarankan untuk menunda kehamilan. “Karena kamu masih perlu disehatkan dulu, konteksnya itu,” kata dia.

Menurut dia, dalam masa pendampingan itu, pihaknya akan membantu rujukan ke fasilitas kesehatan yang ada. Dia menyebut, pemeriksaan yang mencakup dalam sertifikat Elsimil juga tidak lebih dari pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan kadar haemoglobin (HB).

Pernyataan Tavip itu, mengklarifikasi penyataan kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyoal larangan nikah jika tidak memiliki sertifikat Elsimil. “Karena kebetulan Pak Hasto kan ketua pelaksana pencegahan stunting dan mensukseskan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement