Ahad 06 Nov 2022 18:01 WIB

KIB Masih Tunggu Partai Lain Bergabung

KIB yakin capres-cawapres yang diusungnya pasti menang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono (kanan) duduk bersama saat Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (6/11/2022).
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah), dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono (kanan) duduk bersama saat Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (6/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih menunggu politik lain untuk bergabung. Adapun saat ini, KIB terdiri dari PAN, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Kita masih menunggu ada beberapa partai yang akan gabung. Jadinya, kita akan umumkan, jadinya KIB plus-plus," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulisnya usai Silaturahim Nasional KIB di Hotel Dalton, Makassar, Ahad (6/11/2022).

Baca Juga

Ia juga mengatakan, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung KIB pasti akan menang. Asalkan, mereka bekerja keras dengan serius, cerdas, dan ikhlas dalam mengusung capres-cawapres pilihannya.

"Siapakah jagoan yang kita perjuangkan? Itu akan ditulis di buku KIB di bab berikutnya," ujar Zulkifli.

KIB sendiri akan berjuang dalam kampanye usai menentukan pasangan capres dan cawapres pilihan mereka untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Setelah itu, mereka merealisasikan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

"Merealisasikan program PATEN untuk 10 tahun ke depan dan semoga saja KIB bukan hanya sampai 10 tahun ke depan. Karena pasti akan ada buku yang spektakuler dan menarik lagi," ujar Menteri Perdagangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement