Jumat 04 Nov 2022 17:04 WIB

Di Forum R20, Erick Thohir Bicara Peran Tokoh Agama dalam Pemulihan Ekonomi

Erick Thohir menilai pentingnya peran ulama bantu pulihkan ekonomi nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nashih Nashrullah
Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri pembukaan R20 di Grand Hyatt, Kawasan Wisata Nusa Dua Bali, Kabupten Badung, Rabu (2/11/2022).
Foto: Republika/Muhyiddin
Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri pembukaan R20 di Grand Hyatt, Kawasan Wisata Nusa Dua Bali, Kabupten Badung, Rabu (2/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung penuh penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Para Pemimpin Agama atau R20 Indonesia 2022 di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Bali. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri pembukaan R20 Indonesia 2022. 

Erick menyebut BUMN mendapat tugas besar dalam mensukseskan dua event besar dalam rangkaian KTT G20 yakni Music 20 atau M20 dan Religious 20 atau R20. 

Baca Juga

"Hal ini tidak lain ini menjadi bagian besar agenda Indonesia yang ingin memastikan G20 tidak hanya bicara antara pemerintah dan pemerintah, tapi juga melibatkan people to people atau masyarakat dan masyarakat," ujar Erick dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).  

Erick mengatakan M20 dan R20 menjadi hal yang baru dalam penyelenggaraan KTT G20. 

Menurut Erick, Indonesia menawarkan hal berbeda dibanding KTT G20 sebelumnya dengan hadirnya dua event tersebut. 

Erick mengatakan ajang M20 dan R20 juga akan terus didorong untuk digelar di negara lain. 

"Ini supaya ada kontinuitas, jangan G20 seperti menara gading, tapi tidak memberikan keputusan-keputusan kepada rakyat. Justru ini yang kita coba turunkan, bagaimana di Indonesia beda bahwa people to people movement menjadi penting, itu kenapa ada M20 dan R20," ucap Erick.  

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan R20 juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi rumah bagi keberagamaan dan contoh dalam penerapan toleransi. 

Erick menilai ajang ini juga dapat menjadi momentum dalam menyelesaikan sejumlah persoalan yang tengah terjadi saat ini, baik dari geopolitik hingga perekonomian yang penuh ketidakpastian. 

BUMN, lanjut Erick, sejak awal berkomitmen berkolaborasi dengan para tokoh agama dalam pemulihan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. 

"Peran para tokoh agama tidak bisa diabaikan. Saat pandemi, para tokoh agama banyak membantu pemerintah dan masyarakat dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan hingga program vaksinasi," ujar Erick. 

Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab 

Erick menyebut dukungan yang ditunjukkan para tokoh agama menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19. 

"Kita masih ingat betul, para tokoh agama bekerja keras dalam memberikan pemahaman kepada para jamaah terkait adaptasi dalam ibadah saat pandemi melanda," ucap Erick. 

Erick berharap ajang ini kian memperkokoh silaturahim para tokoh agama di berbagai dunia. 

Menurut Erick, para tokoh agama mempunyai peranan besar dalam menyebarkan virus perdamaian dan keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan. 

"Ajang ini menjadi pertanda bahwa dengan saling mendengar satu sama lain, kita sama-sama bisa mencari solusi atas berbagai persoalan yang melanda dunia," kata Erick menambahkan.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement