Kamis 03 Nov 2022 00:53 WIB

Dinkes Klaim Kasus Gagal Ginjal Akut di Bandung Terkendali

Dinkes Kota Bandung mengeklaim kasus gagal ginjal akut sudah terkendali.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Warga memilih obat sirop di salah satu apotek di Arcamanik, Kota Bandung. Dinkes Kota Bandung mengeklaim kasus gagal ginjal akut sudah terkendali.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga memilih obat sirop di salah satu apotek di Arcamanik, Kota Bandung. Dinkes Kota Bandung mengeklaim kasus gagal ginjal akut sudah terkendali.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengklaim kasus gagal ginjal akut di Kota Bandung saat ini relatif terkendali. Berdasarkan data yang diperoleh, anak-anak yang terserang gagal ginjal akut saat ini sudah tidak ada atau nol kasus.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi Jani mengatakan jumlah kasus gagal ginjal akut sejak Juli hingga Oktober mencapai 13 orang anak. Sebanyak 12 orang dirawat di RSHS Bandung dan satu orang dirawat di RS Hermina.

Baca Juga

"(Pasien) domisili Kota Bandung satu kasus berusia sembilan tahun," ujar Ira di acara Bandung Menjawab, Rabu (2/11/2022).

Ia menuturkan pasien gagal ginjal akut yang berdomisili di Kota Bandung saat ini sudah keluar dari rumah sakit. Kondisi pasien tersebut telah kembali sembuh dan beraktivitas kembali. "Terkendali," katanya.

Ira mengatakan pihaknya terus meningkatkan pelayanan mengantisipasi kasus serupa diantaranya memetakan fasilitas kesehatan yang melayani kasus tersebut. Selain itu rumah sakit rujukan yaitu RSHS berada di Bandung.

"Pelayanan kesehatan ke cover, kita juga bekerja sama dengan BPOM, polres terkait pengawasan ke farmasi soal obat cair atau sirup," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengecek kondisi anak apabila mengalami penurunan berkemih maka segera diperiksa. Selain itu memastikan obat yang boleh dikonsumsi atau tidak dengan mengecek website BPOM.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan yaitu mengecek label obat, izin edar serta kedaluwarsa. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan obat yang dikonsumsi aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement