Senin 24 Oct 2022 12:45 WIB

Pesawat Korean Air Tergelincir di Bandara Filipina

Korean Air mencoba mendarat di tengah cuaca buruk di Cebu, Filipina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Korean Air
Foto: Wikimedia
Korean Air

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pesawat maskapai Korean Air yang berisi 173 orang tergelincir di Bandara Internasional Cebu, Filipina. Maskapai mengatakan tidak ada yang terluka dan semua penumpang telah dievakuasi dengan selamat.

Dalam pernyataannya, Korean Air mengatakan pesawat Airbus SE A330 badan lebar yang terbang dari Seoul ke Cebu dua kali mencoba mendarat di tengah cuaca buruk. Pesawat tergelincir pada percobaan ketiga pukul 23:07 waktu setempat.

"Penumpang sudah diantar ke tiga hotel setempat dan penerbangan alternatif sedang dijadwalkan, saat ini kami sedang mengidentifikasi penyebab insiden," kata maskapai itu dalam pernyataannya, Senin (24/10/2022).

Video rekaman yang diverifikasi Reuters menunjukkan kerusakan pada pesawat. Hidung pesawat terjerembap ke tanah.

Presiden Korean Air Keehong Woo menyampaikan permintaan maaf di situs maskapai. Ia mengatakan, pihak berwenang Korea Selatan dan Filipina akan menggelar penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab kecelakaan.

"Kami masih berkomitmen untuk menjaga janji kami pada operasi yang aman dan melakukan yang terbaik untuk mencegah hal ini terjadi lagi," katanya.

Situs pelacak pesawat FlightRadar24 mengatakan penerbangan lain ke Cebo telah dialihkan ke bandara lain atau dipulangkan ke bandara asal.  Pesawat A330-300 yang terlibat dalam insiden ini dikirimkan ke Korean Air pada 1998.

Di halaman Facebook-nya bandara Cebo mengatakan mereka menutup sementara landasan pacunya untuk menyingkirkan pesawat Korean Air. Artinya semua penerbangan domestik dan internasional dibatalkan sampai pemberitahuan selanjutnya.

Menurut situs yang mengumpulkan kecelakaan pesawat, Aviation Safety Network, Korean Air belum pernah mengalami kecelakaan fatal sejak 1997.

Sebelumnya maskapai itu memiliki rekam jejak yang buruk. Kemudian mereka meminta bantuan Boeing Co dan Delta Air Lines untuk memperbaiki standarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement