Jumat 26 Aug 2022 19:35 WIB

Pakistan Umumkan Keadaan Darurat Nasional Banjir

Jumlah korban akibat banjir melampaui angka 900 jiwa

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Seorang pria melihat rumahnya yang dilanda banjir di Jaffarabad, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Kamis, 25 Agustus 2022.
Foto: AP/Zahid Hussain
Seorang pria melihat rumahnya yang dilanda banjir di Jaffarabad, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Kamis, 25 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Pakistan mengumumkan keadaan darurat nasional karena dampak banjir pada Jumat (26/8/2022). Pemerintah mengerahkan tentara untuk membantu pemerintah sipil dalam operasi bantuan dan penyelamatan.

Jumlah korban tewas akibat insiden terkait hujan di Pakistan dan sekitarnya melampaui angka 900 jiwa. Keputusan status darurat dibuat dalam pertemuan tiga jam pada Kamis (25/8/2022) malam.

Baca Juga

Pihak berwenang yang meninjau lokasi banjir memperkirakan bencana tersebut telah mempengaruhi lebih dari 30 juta orang di seluruh negeri sejak Juni. Kantor Perdana Menteri Pakistan mengatakan, warga mengungsi setelah rumah mereka rusak diterjang hujan lebat yang memicu banjir bandang.

Selama pertemuan darurat pemerintah, Perdana Menteri Shehbaz Sharif memutuskan untuk mengirim pasukan dari tentara Pakistan untuk membantu pemerintah sipil dengan operasi bantuan dan penyelamatan.

"Perdana Menteri mengadakan konferensi darurat utusan asing yang berbasis di Islamabad untuk mencari bantuan masyarakat internasional," kata pernyataan perdana menteri seperti dilansir laman Anadolu Agency, Jumat (26/8/2022).

Selama 24 jam terakhir, sedikitnya 34 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka akibat insiden banjir dan hujan. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) sejauh ini mencatat 937 orang telah kehilangan nyawa, termasuk 343 anak-anak dan 198 wanita, sementara 1.343 lainnya terluka sejak pertengahan Juni.

"Banjir merusak 670.328 rumah, menghancurkan 122 toko, merusak 145 jembatan, dan merusak jalan sepanjang 3.082 kilometer (1.915 mil)," kata NDMA.

Menteri Iklim Pakistan, Senator Sherry Rehman mengataka, hujan baru-baru ini melebihi rata-rata 30 tahun. "Air ini tinggi sekarang tidak hanya di kedua sisi Indus di Pakistan selatan tetapi telah memicu fenomena banjir bandang baru di mana hujan turun dalam 7-8 siklus yang belum pernah terjadi sebelumnya, daerah banjir super dari langit tanpa ampun," katanya dalam setelah pertemuan perwakilan lembaga donor internasional belum lama ini.

Sementara itu, organisasi internasional dan lembaga keuangan telah mengumumkan bantuan segera lebih dari 500 juta dolar AS untuk para korban banjir setelah permintaan bantuan perdana menteri. Bank Dunia telah mengumumkan 350 juta dolar AS, Program Pangan Dunia 110 juta dolar AS, Bank Pembangunan Asia 20 juta dolar AS, dan Bantuan Inggris lebih  40 juta dolar AS untuk korban banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement