Ahad 31 Jul 2022 00:11 WIB

Festival Budaya Loloan Djaman Lame di Jembrana, Bali

Kegiatan yang sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19..

Rep: Nyoman Hendra Wibowo/ Red: Yogi Ardhi

Sejumlah anak menampilkan tradisi ngaji saat Festival Budaya Loloan Djaman Lame di Kampung Loloan, Jembrana, Bali, Sabtu (30/7/2022). Kegiatan yang sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 tersebut kembali digelar untuk memperkenalkan tradisi tempo dulu kepada generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya di kampung itu. (FOTO : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

Ratusan warga menyaksikan tradisi ngotok saat Festival Budaya Loloan Djaman Lame di Kampung Loloan, Jembrana, Bali, Sabtu (30/7/2022). Kegiatan yang sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 tersebut kembali digelar untuk memperkenalkan tradisi tempo dulu kepada generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya di kampung itu. (FOTO : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

Ratusan warga menyaksikan sejumlah anak menampilkan tradisi pencak silat saat Festival Budaya Loloan Djaman Lame di Kampung Loloan, Jembrana, Bali, Sabtu (30/7/2022). Kegiatan yang sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 tersebut kembali digelar untuk memperkenalkan tradisi tempo dulu kepada generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya di kampung itu. (FOTO : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

Ratusan warga menyaksikan tradisi burdah saat Festival Budaya Loloan Djaman Lame di Kampung Loloan, Jembrana, Bali, Sabtu (30/7/2022). Kegiatan yang sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 tersebut kembali digelar untuk memperkenalkan tradisi tempo dulu kepada generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya di kampung itu. (FOTO : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Ratusan warga menyaksikan tradisi ngotok saat Festival Budaya Loloan Djaman Lame di Kampung Loloan, Jembrana, Bali, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan yang sempat ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 tersebut kembali digelar untuk memperkenalkan tradisi tempo dulu kepada generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya di kampung itu. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement