Rabu 13 Jul 2022 01:05 WIB

Kemendikbudristek Kirim 4 Juta Buku ke Pelosok Sumatra

Badan Bahasa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan gerakan literasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Anak-anak membaca buku (ilustrasi).
Foto: Rumah Zakat
Anak-anak membaca buku (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali mencetak dan mengirimkan jutaan eksemplar buku ke sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD). Kali ini sebanyak 4.085.586 eksemplar dikirimkan ke daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) di wilayah regional satu, yakni Sumatra.

"Diharapkan buku-buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anak didik kita, supaya dapat meningkatkan minat baca, nilai kemampuan literasi serta bahasa guna mencetak generasi yang unggul, cerdas, berkarakter, sejalan dengan profil pelajar Pancasila," ujar Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz di Cikarang, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, Badan Bahasa memahami perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan Gerakan Literasi Nasional (GLN). Menurut Aminudin, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan kegiatan tersebut. Dalam hal itu, PT Gramedia adalah salah satu perusahaan pemenang lelang yang bertugas mencetak buku, sedangkan Pos Indonesia ditunjuk untuk pendistribusian buku ke daerah 3T.

"Ketersediaan paket pertama buku perdana yang sesuai kebutuhan anak-anak ini sangat menentukan keberhasilan program ini selanjutnya,” kata dia seraya mengajak masyarakat untuk melakukan revolusi pengadaan buku.

Sebanyak 560 judul yang terdiri atas 540 judul buku SD dan 20 judul buku PAUD dikirimkan dari perusahaan percetakan PT Gramedia berkolaborasi dengan Pos Indonesia untuk pengiriman ke daerah 3T regional satu. Total buku yang dikirimkan untuk wilayah regional satu ini terdiri atas 4.038.946 eksemplar buku SD dan 46.640 eksemplar untuk buku PAUD.

"Seluruh anggaran berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BABUN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu)," kata dia.

Merujuk pada hasil diskusi kelompok terpumpun (DKT) "Buku Bermutu bagi Anak" yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada September 2021, disimpulkan bahwa ada tiga prinsip utama buku bermutu bagi anak. Pertama, buku yang anak benar-benar ingin baca, bukan buku yang orang dewasa pikir anak ingin baca. Kedua, buku yang bervariasi tema dan ceritanya.

"Ketiga, buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya. Ketersediaan buku-buku yang sesuai, terutama usia dini dan SD akan membantu meningkatkan minat baca pada anak sejak dini," jelas dia.

Direktur PT Gramedia, Hari Susanto Surjotedjo menyampaikan komitmennya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta siap ikut berperan dan berkontribusi terhadap pemajuan pendidikan di Indonesia. Hari mengatakan, pihaknya hadir untuk memberikan komitmen terbaik bagi anak-anak Indonesia.

"GLN tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pemangku kepentingan, termasuk pengusaha, perguruan tinggi, organisasi sosial, pegiat literasi, orang tua dan masyarakat," jelas dia.

Kepala Unit Bisnis Pemerintahan PT Gramedia, Ibnu D Prastowo mengatakan, buku yang dicetak akan dikirim ke 4.739 sekolah di wilayah Sumatra di daerah 3T. Perkembangan pencetakan sudah 100 persen selesai, untuk proses jilid masih 89 persen, dan buku yang sudah dikemas mencapai 60 persen.

"Hari ini kita akan melakukan pengiriman ke daerah yang tersulit dulu, yaitu Nias Utara, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Bintan, Kepulauan Natuna, Kepulauan Anabas, Kepulauan Nias Barat, Nias Selatan dan Pelawan," kata dia.

Selain melaksanakan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi, Badan Bahasa bekerja sama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), serta organisasi pegiat literasi lainnya untuk melaksanakan program pendampingan pemanfaatan buku pengayaan literasi di sekolah sasaran. Hal itu dilakukan agar para guru di sekolah yang telah menerima kiriman buku-buku tersebut mampu mengelola dan memanfaatkan secara optimal demi meningkatkan kecakapan literasi peserta didik dalam program yang kreatif, bermakna, dan berkelanjutan.

Dalam program itu, Badan Bahasa melibatkan sebanyak 32 orang fasilitator pendampingan buku tingkat pusat, 243 orang fasilitator pendampingan buku tingkat regional, 7.609 orang fasilitator pendampingan buku tingkat kabupaten, serta para pegiat literasi di masyarakat.

Total jumlah buku yang dicetak oleh Badan Bahasa tahun 2022 ini yaitu sebanyak 20 judul untuk buku PAUD dengan total 119.260 eksemplar dan 540 judul untuk buku SD dengan total 12.767.902 eksemplar. Dalam mencetak buku-buku itu Badan Bahasa menggunakan mekanisme lelang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement