Sabtu 02 Jul 2022 00:30 WIB

Dokter Ingatkan Bahaya Konsumsi Suplemen Bagi Anak

Dokter mengingatkan anak yang sehat hanya butuh makanan bervariasi, bukan suplemen.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Suplemen vitamin (ilustrasi). Sebuah studi Consumer Lab pada 2017 menemukan hampir setengah dari suplemen yang beredar memiliki tingkat nutrisi yang sangat berbeda dari klaim label.
Foto:

Suplemen populer lainnya, seperti vitamin D, magnesium, dan minyak ikan, menurut Amin, tak banyak penelitian untuk menentukan dosis yang tepat bagi anak-anak. Tanpa informasi itu, orang tua dapat menanggung risiko overdosis vitamin pada anak-anak mereka.

Terlalu banyak vitamin D, misalnya, dapat menyebabkan kebingungan dan masalah pencernaan. Sementara itu, keracunan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan tulang dan hati pada jangka panjang.

"Ketika kita tidak tahu sesuatu di komunitas medis, orang tua perlu membuat keputusan sendiri, memahami manfaat dan risiko, dan fakta bahwa literatur medis tidak lengkap," kata Amin.

Ahli diet terdaftar di AS Alyson Martinez memahami keinginan orang tua untuk memberikan suplemen makanan kepada anak-anak. Menurut dia, itu wajar mengingat jarang sekali anak yang makan dengan baik saat santap siang di sekolah atau di luar rumah.

Studi terbaru oleh Virginia Commonwealth University menemukan makan siang sekolah pun masih belum memenuhi pedoman nutrisi federal dan kekurangan kalori, kalsium, zat besi, vitamin A dan C, serta asupan serat harian. Namun, kekhawatiran itu, lanjut Martinez, seharusnya tidak membuat orang tua langsung memutuskan untuk memberi suplemen.

"Anak-anak masih dapat memenuhi tujuan nutrisi mereka dengan sarapan, makan malam, dan makanan ringan selama sepekan," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement