Senin 13 Jun 2022 20:09 WIB

Sandra Oh Ungkap Dampak Popularitas Grey's Anatomy Terhadap Kesehatannya

Sandra Oh merasa kesehatannya terdampak oleh popularitas Grey's Anatomy.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Sandra Oh namanya melejit setelah memerankan dr Cristina Yang dalam serial drama medis Greys Anatomy.
Foto: EPA-EFE/VICKIE FLORES
Aktris Sandra Oh namanya melejit setelah memerankan dr Cristina Yang dalam serial drama medis Greys Anatomy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Sandra Oh semakin melejit di dunia hiburan setelah memerankan karakter dr Cristina Yang dalam serial drama medis Grey's Anatomy. Ironisnya, popularitas yang datang tiba-tiba ini justru memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan Oh.

"Sejujurnya, saya jatuh sakit. Saya rasa seluruh tubuh saya sangat, sangat sakit," ungkap Oh, seperti dilansir Variety, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Hal ini Oh ungkapkan dalam siaran Actors on Actors yang digarap oleh Apple TV+. Dalam siaran ini, Oh berbincang dengan aktris Jung Ho-yeon. Seperti halnya Oh, nama Ho-yeon juga melejit dalam waktu singkat setelah membintangi serial Squid Game.

Dalam percakapan tersebut, Oh sempat bercerita mengenai pengalamannya menghadapi popularitas yang datang tiba-tiba. Oh mengatakan pengalaman berada di tengah pusat perhatian secara tiba-tiba membawa dampak yang serius terhadap kesehatan tubuhnya.

Meski bekerja terus-menerus, Oh mengatakan dirinya tak bisa tidur di malam hari. Tak hanya itu, Oh juga kerap mengeluhkan soal punggungnya yang terasa sakit.

"Saya tak tahu apa yang terjadi dengan tubuh saya," jelas Oh kepada Ho-ueon.

Dalam kesempatan tersebut, Ho-yeon juga sempat bertanya kepada Oh mengenai cara aktris berusia 50 tahun tersebut menghadapi perhatian publik yang besar terhadapnya. Terkait pertanyaan ini, Oh mengatakan situasi yang dia hadapi di masa lalu sedikit berbeda dengan apa yang dihadapi oleh Ho-yeon pada saat ini. Oh mengatakan pada saat namanya melejit naik akibat kesuksesan Grey's Anatomy, media sosial bukanlah hal yang umum seperti sekarang.

"Cukup sulit untuk membayangkannya, karena ini hampir 20 tahun yang lalu. Jadi konteksnya sangat berbeda. Tapi stres (yang ditimbulkan) tetap sama, kebingungannya masih sama," ungkap Oh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement