Orang dengan Sakit Maag Justru Dianjurkan Berpuasa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah

Senin 04 Apr 2022 22:22 WIB

Orang yang memiliki penyakit maag namun tidak dalam kondisi akut supaya menjalankan puasa ramadhan. Foto: Flickr Orang yang memiliki penyakit maag namun tidak dalam kondisi akut supaya menjalankan puasa ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam menganjurkan umat Islam yang memiliki penyakit maag namun tidak dalam kondisi akut supaya menjalankan puasa ramadhan. Sebab, puasa membuat pola makan teratur hingga membantu mengendalikan diri

"Memang buat orang yang sakit maag justru dianjurkan berpuasa. Sebab, sebagian besar 60 hingga 70 persen sakit maag akibat faktor fungsional yang tidak teratur makan dan konsumsi camilan tidak sehat, selain itu juga stres berlebihan," kata pria yang juga menjabat sebagai dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini dalam konferensi virtual bertema Kenali dan Atasi Gangguan Lambung Saat Puasa, ditulis Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Kemudian, dia melanjutkan, ketika orang yang memiliki maag ini berpuasa membuat pola makannya jadi teratur, yaitu hanya makan pada saat sahur dan berbuka, tidak mungkin saat siang hari makan. Kemudian, konsumsi camilan tidak sehat juga pasti dikurangi karena kalau puasa tidak mungkin sembarangan mengonsumsi, misalnya minum kopi. 

Ari menjelaskan kalau punya masalah maag kemudian banyak minum kopi maka asam lambung bisa terganggu karena kafein bisa meningkatkan produksi asam lambung. Begitu juga makan gorengan juga diatur. Kemudian ketika orang yang memiliki maag berpuasa dan beribadah dan berdzikir maka sejatinya sedang melakukan pengendalian diri yang juga bisa menjadi kontrol emosi. 

"Apalagi kalau berpuasa kan dianjurkan tidak boleh marah-marah dan lebih banyak sabar supaya mendapatkan pahala puasa ramadhan, bukan hanya lapar dan haus. Jadi, orang yang punya maag karena faktor fungsional akan sembuh," ujarnya.

Sementara itu, bagi orang yang memiliki maag organik namun tidak dalam kondisi akut, Ari menyebutkan satu studi di luar negeri mengenai pasien maag yang tengah terluka kemudian dibagi menjadi dua yaitu satu kelompok menjalani puasa ramadhan dan yang lain tidak puasa namun tetap meminum obat yang sama. Hasilnya setelah menjalani puasa, luka orang yang memiliki maag dan berpuasa ternyata lukanya lebih cepat sembuh. 

"Itu terjadi karena lebih teratur hidupnya. Jadi, saya menganjurkan kalau punya maag (karena fungsional) kronis, jika berpuasa maka kondisi Anda akan baik," katanya.

Kendati demikian, Ari meminta kalau maagnya akut seperti muntah dan nyeri hebat sebaiknya memang tidak berpuasa. Atau sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter. Sebelumnya, Ari mengatakan, penyakit tidak enak di perut yaitu dispepsia alias maag dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu kelompok fungsional dan endoskopi.

"Maag ini secara garis besar dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu sakit maag kelompok fungsional dan kelompok organik," ujarnya.