REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkura tuntuk Percepatan Penanganan COVID-19 Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin, MPd mengemukakan kerentanan tubuh terhadap COVID-19 bisa meningkat pada masa peralihan musim atau pancaroba. Dia mengatakan kondisi udara dingin dan kering saat peralihan musim dapat melemahkan imunitas tubuh.
"Ini mengakibatkan kita lebih rentan terhadap virus," kata Syamsul, Ahad (6/3/2022).
Syamsul mengutip hasil penelitian yang menyebutkan bahwa temperatur, kelembapan relatif, dan kecepatan angin juga mempengaruhi penularan COVID-19. Sebagaimana virus influenza, ia mengatakan, virus corona penyebab COVID-19 cenderung lebih stabil dalam lingkungan dengan suhu dingin dan kering.
Di samping itu, menurut dia, kondisi cuaca yang sering kali tidak menentu pada masa pancaroba membuat orang lebih banyak berada di tempat tertutup. Jika ruang tertutup tempat mereka berada tidak bagus sirkulasi udaranya, maka virus akan terakumulasi di dalam ruangan sehingga risiko terinfeksi virus jadi meningkat.
Syamsul menambahkan, cuaca yang tidak menentu pada masa pancaroba juga bisa membuat orang enggan berolahraga. Hal ini menyebabkan kebugaran mereka bisa menurun dan risiko mereka tertular penyakit meningkat.
"Daya tahan tubuh yang baik akan diperoleh ketika kita rajin dan juga rutin melakukan olahraga," kata dia.
Ia menekankan pentingnya menjaga ketahanan tubuh tetap prima pada masa pancaroba. Caranya antara lain dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, minum banyak air putih, dan rutin berolahraga setidaknya tiga hari dalam sepekan selama paling tidak 30 menit per hari.