Senin 28 Feb 2022 14:34 WIB

BRI Dorong UMKM Go Digital Melalui Pasar.id

BRI terus berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya mendorong UMKM melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital.
Foto: Antara
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya mendorong UMKM melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital.

RePUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya mendorong UMKM melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital. Saat ini perseroan memiliki terobosan melalui pasar.id yang  memfasilitasi seluruh pedagang pasar di Indonesia untuk melakukan aktivitas jual beli secara daring.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung di lokasi pasar tradisional, melainkan secara virtual dengan menunjuk pasar tujuan yang hendak dituju.

Baca Juga

“Terkait dengan transaksinya pun sangat mudah, masyarakat bisa memilih pasar mana yang hendak dituju dan memilih barang yang dibeli. Kemudian, hasil keranjang pembelian bisa diproses lanjut menuju transaksi. Setelah itu, para pedagang pun akan menyiapkan barang belanjaan dan akan mengirimkannya ke lokasi yang dituju,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (28/2/2022).

Menurutnya langkah nyata perseroan dalam mendukung UMKM melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital lewat pasar.id dilakukan secara konsisten. Saat ini di dalam ekosistem pasar.id telah terdapat 6.588 pasar dengan lebih dari 191 ribu pedagang.

“Ke depan, BRI terus berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id, sehingga semakin banyak pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah,” ucapnya.

Aestika menyebut perseroan juga memiliki Link UMKM yang merupakan salah satu program pemberdayaan agar pelaku UMKM dapat memaksimalkan kapasitas usaha dan naik kelas. Perseroan mengajak para pelaku usaha dapat bergabung bersama LinkUMKM, sebuah platform pemberdayaan UMKM yang akan memberikan banyak pelatihan dan konsultasi untuk mengembangkan usaha, para pelaku usaha khususnya UMKM dapat bergabung melalui website www.linkumkm.id.

Ke depan, lanjut Aestika, perseroan juga akan mengembangkan dan meningkatkan aplikasi andalan digital banking BRI yakni BRImo. Adapun langkah ini sekaligus untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat maupun para UMKM.

“BRImo akan terus menghadirkan beragam fitur menarik sehingga aplikasi ini tetap menjadi financial supermarket. Selain itu kami akan terus meningkatkan engagement melalui peningkatan user experience yang lebih baik dengan melakukan integrated payment dan partnership,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan perseroan berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id ini, sehingga semakin banyak pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah.

“Untuk ekosistem pasar, BRI membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja dan bertransaksi secara online. Kami kembangkan ekosistem pasar.id ini agar aktivitas ekonomi di pasar tetap dapat berlangsung di tengah pembatasan sosial yang terjadi pada 2 tahun terakhir. Adanya pasar.id, pedagang pasar tetap dapat berjualan secara daring, dan barang dagangannya dapat diserap oleh konsumen melalui belanja online. Jadi yang dilakukan adalah kami digitalisasi pasar tradisional,” ucapnya.

Hal tersebut nyatanya sejalan dengan isu prioritas presidency G20 yang akan mendorong agenda transformasi digital di Indonesia. Adapun posisi G20 cukup signifikan dalam isu kebijakan pemanfaatan teknologi digital, saat ini pemanfaatan teknologi digital telah dilakukan di hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia.

“Pihaknya juga mendukung berupa infrastruktur platform digital seperti pasar.id dinilai sangatlah penting. Di samping dukungan infrastruktur, BRI juga memberikan dukungan berupa edukasi, pendampingan, dan branding serta promosi bagi pelaku usaha dan bentuk-bentuk dukungan tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM,” ucapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir menilai saat ini digitalisasi mampu mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha. Hal ini yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha agar bisa mengeruk omzet secara optimal.

“Dengan segala kerendahan hati, kita berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerjasama dengan Himbara, salah satunya BRI. supaya bisa pendanaan murah dan BRI juga sedang membangun yang namanya ekosistem pasar online agar apa barang-barang bapak yang jual yang Ibu jual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja.  Kami (BUMN) Insya Allah terus mendampingi,” tambah Erick.

Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi menuturkan pasar juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjawab tantangan ekonomi global. Hal itu bisa diwujudkan dengan membangun infrastruktur pasar yang aman, efektif, dan canggih.

“Kalau hanya pasarnya, dari tahun ke tahun pasarnya sudah ada. Sekarang bagaimana pasar bisa meningkatkan penjualan supaya bisa meningkatkan kesejahteraan dan pasar ini bisa ikut menjadi loncatan ekonomi bersama inovasi teknologi. Pasar bukan hanya solusi hari ini, tapi solusi masa depan dengan permasalahan global. Ini kita jadikan benchmark baru,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement