Ahad 27 Feb 2022 06:48 WIB

Bagaimana Membedakan DBD dengan Penyakit Lain?

Perlu pemeriksaan NS1 untuk menentukan demam berdarah.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Bagaimana Membedakan DBD dengan Penyakit Lain?. Foto:   Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Bagaimana Membedakan DBD dengan Penyakit Lain?. Foto: Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Saat musim hujan, salah satu penyakit yang banyak terjadi adalah demam berdarah dengue (DBD). Gejala DBD salah satunya adalah demam tinggi. Bagaimana membedakan DBD dengan penyakit lainnya?

Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Dr dr Debbie Latupeirissa, SpA (K) menjelaskan penanda adanya infeksi dalam tubuh biasanya memang diawali dengan demam. Meskipun setiap penyakit biasanya memiliki gejala khas masing-masing, tapi untuk membedakan demam berdarah dengue dengan penyakit lainnya hanya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah, yakni pemeriksaan antigen NS1 dengue.

Baca Juga

"Jadi, jangan tunggu terlalu lama apabila si kecil demam tinggi, ya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan diagnosisnya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/2/2022).

Tips terhindar dari DBD

Dokter Debbie mengatakan virus dengue akan dihadang oleh sistem imun si kecil apabila ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat. "Oleh karenanya, menjaga imunitas anak adalah hal pertama yang wajib diperhatikan," ujarnya.

Hal ini dapat dilakukan dengan pemenuhan nutrisi yang baik, yaitu dengan mencukupi asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) yang tepat. Selain itu, dapat juga diperkuat dengan pemberian vaksin dengue jika ia telah berusia 9 sampai 16 tahun.

Pengendalian lingkungan juga penting untuk dilakukan. Caranya adalah dengan mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak. Nyamuk senang berada di tempat penampungan air yang bersih seperti kolam atau bak mandi. Jadi, tempat-tempat penampungan air harus sering dikuras. Bersihkan pula wadah penampungan air yang memudahkan nyamuk bersarang dan bertelur.

Langkah selanjutnya, cek kamar si kecil. Hindari banyak gantungan baju atau barang-barang untuk menghindarkan nyamuk bersarang. Anda juga dapat melakukan penyemprotan atau fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Satu lagi cara agar dapat mematikan telur-telur nyamuk adalah dengan abatisasi. Anda dapat memasukkan bubuk abate ke dalam sumber-sumber air sehingga telur-telur nyamuk akan mati dan proses reproduksinya terhenti.

"Yuk, lakukan pencegahan yang tepat agar si kecil terhindar dari DBD."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement