Selasa 15 Feb 2022 00:17 WIB

Alat Kontrasepsi Bisa Digunakan Langsung Setelah Melahirkan

Saat ini terdapat beragam alat kontrasepsi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (kanan) memasang alat kontrasepsi jangka panjang jenis implant di tangan warga akseptor di Puskesmas Singkawang Barat 1 di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (17/2/2020).
Foto: Antara/HS Putra
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (kanan) memasang alat kontrasepsi jangka panjang jenis implant di tangan warga akseptor di Puskesmas Singkawang Barat 1 di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (17/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan alat kontrasepsi dapat langsung dipasang sesaat setelah melahirkan guna mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD). Hasto mengatakan untuk melakukan program keluarga berencana (KB) tidak perlu menunda-nunda. Sebab saat ini, sudah tersedia alat kontrasepsi yang bisa langsung digunakan pascapersalinan.

"Setelah plasenta keluar bisa langsung pasang seperti susuk di lengan tinggal disuntikkan, IUD (spiral), atau setelah nifas pakai progesteron only pills," ujar Hasto dalam webinar "Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi" pada Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Bagi keluarga yang sudah cukup memiliki anak dan sang ibu berada di usia lebih dari 35 tahun, dia menyarankan untuk melakukan steril. Ini merupakan metode untuk mencegah kehamilan secara permanen. "Bagi mereka yang sudah mantap, bisa langsung steril. Banyak yang habis melahirkan langsung disteril, jadi pulang sudah steril," jelasnya.

Hasto mengatakan pemasangan alat kontrasepsi di fasilitas kesehatan ataupun bidan yang bekerja sama dengan pemerintah tidak dipungut bayaran. Dengan demikian bagi mereka yang tidak mampu, program KB menjadi sangat memungkinkan untuk diakses.

 

"Kalau dia tidak mampu dan tidak bisa diklaim BPJS, seperti yang pakai susuk tidak dibayar kok. Nanti pemasangan oleh bidannya juga dibayar. Jadi bukan hanya susuknya atau IUD-nya yang gratis, tapi jasa medisnya juga dibayar jadi sebetulnya sangat terlayani," terangnya.

Hasto juga menerangkan saat ini terdapat beragam alat kontrasepsi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wanita. Antara lain seperti susuk, IUD, pil KB, kondom, hingga steril. "Bisa pakai yang hormonal dan tidak. Kalau masih menyusui pakai progesteron pil karena tidak mengganggu air susu. Pihak-pihak swasta juga sudah menyediakan yang bisa membuat kulitnya tetap halus, tidak jerawatan, tidak nyeri saat menstruasi," jelas Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement