Ahad 02 Jan 2022 19:20 WIB

Ini Fakta Performa Romelu Lukaku Merosot Bersama Chelsea

saat ini ketajaman Lukaku merosot menjadi 0,63 persen per 90 menit

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Muhammad Akbar
Pemain Chelsea Romelu Lukaku merayakan setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Brighton di Stadion Stamford Bridge di London, Inggris, Rabu, 29 Desember 2021.
Foto: AP/Alastair Grant
Pemain Chelsea Romelu Lukaku merayakan setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Brighton di Stadion Stamford Bridge di London, Inggris, Rabu, 29 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Striker Chelsea Romelu Lukaku baru saja menyampaikan pernyataan kontroversi setelah mengaku tidak bahagia selama berkostum the Blues pada kampanye 2021/2022. Ia mengeklaim tidak senang dengan gaya bermain pelatih Thomas Tuchel.

Pemain depan berpaspor Belgia bergabung dengan Chelsea dari Inter Milan pada musim panas 2021 dengan mahar 115 juta euro.

Keputusan Chelsea kembali membawa pulang Big Rom, Lukaku lantaran ia menunjukkan penampilan memukau bersama i Nerazzurri. Lukaku total telah sukses menyarangkan 64 gol dan memberikan 16 assist dalam 95 penampilan bersama Inter.

Ia bahkan sukses membawa La Beneamata menjuarai kompetisi Serie A Italia setelah penantian panjang selama 11 tahun. Sayang, kepindahannya ke Chelsea mendapat banyak pertanyaan negatif.

Sebab Lukaku hanya mampu mencetak lima gol dari 13 penampilan untuk kampiun Liga Champions musim lalu, Chelsea. Melihat statistik tersebut jelas Lukaku belum dalam performa terbaiknya di kesebelasan London Barat.

Merujuk pada statistik penampilannya Lukaku rata-rata mencatat 0,81 persen gol dan assist yang diharapkan tanpa penalti per 90 menit musim lalu dengan Inter, dan saat ini ketajamannya merosot menjadi 0,63 persen per 90 menit bersama Chelsea.

Dirinya juga melakukan lebih sedikit tembakan dengan catatan 2,78 persen per 90 menit menjadi 2,39 per 90 menit di Chelsea musim ini dengan melakukan sedikit sentuhan bola ketika berada di atas lapangan.

Seperti dilansir Football Italia, Ahad (2/1) salah satu alasan paling mendasar anjloknya performa Lukaku adalah perbedaan sistem taktis Antonio Conte yang dikenal memainkan sistem serangan balik dengan skema 3-5-2 di Inter Milan.

Dalam pakem dua striker tersebut Lukaku berperan sebagai tandem lini depan Lautaro Martinez. Sementara dengan Thomas Tuchel di Chelsea, Lukaku terlihat mati suri di garis terdepan the Blues dengan formasi 3-4-2-1.

Sistem atau pola permainan Conte juga memberi Lukaku lebih banyak ruang antara pertahanan dan gawang, sementara Tuchel jauh lebih bermain ke dalam. Ini juga akan menjelaskan mengapa Lukaku hanya menggiring bola lebih sedikit musim ini sekitar 2,16 per 90 menit dibandingkan dengan 1,96 per 90 menit bersama Inter, karena ia memiliki lebih sedikit ruang untuk dikerjakan.

Itu juga bisa dijelaskan dengan perbedaan antara kompetisi Serie A Italia dan Liga Primer Inggris. Seringkali kompetisi papan atas Inggris adalah permainan yang lebih bersifat fisik, yang berarti bahwa Lukaku kurang mampu menggertak pemain bertahan, sesuatu yang sering dia lakukan saat berada di Italia.

Disamping itu Lukaku juga tidak berada dalam kondisi yang fit saat berada di Stamford Bridge. Ia melewatkan sembilan pertandingan musim ini lantaran cedera dan terinfeksi Covid-19.

Terlepas dari komentarnya saat wawancara dengan Sky Sports, Lukaku harus bisa beradaptasi dengan taktik Chelsea, dan sekarang penyerang 28 tahun harus bertanggung jawab untuk membenarkan label harga sebesar 115 juta euro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement