Senin 18 Oct 2021 15:09 WIB

Ini Alasan 'Squid Game' Jadi Tontonan Berbahaya untuk Anak

Anak-anak tidak bisa membedakan segala hal sebanyak yang orang dewasa pikirkan.

Rep: Mgrol131/ Red: Gita Amanda
Squid Game.
Foto: heaver of horror
Squid Game.

REPUBLIKA.CO.ID, Serial Korea terbaru Squid Game saat ini masih dibanjiri penonton Netflix di seluruh dunia. Namun dibalik popularitas yang dicapai film thriller Korea besutan Hwang Dong-hyuk ini, banyak orang tua yang bertanya apakah Squid Game boleh ditonton anak-anak?

Squid Game menjadi drama Korea yang memiliki konsep yang berbeda dari biasanya. Pada film ini kita akan melihat fenomena dimana orang-orang yang berjuang dengan masalah utang, rela mengikuti permainan klasik masa kanak-kanak demi meraih hadiah uang tunai 38 juta dolar. Namun ternyata, permainan tersebut menjadi petaka bagi mereka karena bila tidak berhasil memenangkannya, mereka akan mati dengan cara yang tragis.

Selama Sembilan episode, drama Korea ini menyuguhkan banyak sekali kekerasan saat para peserta mengikuti game yang penuh pertumpahan darah demi uang. Untuk itu,  Squid Game tidak cocok ditonton anak-anak di bawah usia 17 tahun.

Usia yang cocok untuk menonton Squid Game

Netflix memberikan peringkat usia untuk Film Squid Game dengan TV-MA, yang berarti kalangan pemirsa dewasa saja yang dapat menonton. Menurut TV Guidelines, ‘TV-MA’ menunjukkan bahwa program ini dirancang khusus untuk ditonton oleh orang dewasa. Oleh karena itu, tidak cocok untuk anak di bawah 17 tahun. Karena program ini mungkin berisi satu atau lebih hal berikut: bahasa kasar dan tidak senonoh, aktivitas seksual eksplisit, atau kekerasan visual.

Dilansir dari Today, Laura Linn Knight, seorang pendidik serta pengasuh anak dan mantan guru sekolah dasar mengatakan banyak anak yang menonton tayangan Squid Game adalah anak berusia 9 hingga 10 tahun. "Saya masih berpikir untuk rentang usia itu tidak tepat,” ujar Knight.

Namun Squid Game tidak pantas untuk anak-anak. Sebab menurut Knight, otak manusia belum sepenuhnya dapat berkembang sampai usia 25 tahun. Artinya terdapat kemungkinan kekerasan visual yang ditampilkan dalam seri Netflix ini terasa berlebih.

Orang tua mungkin banyak yang berpikir anak mereka dapat memahami dan membedakan antara kenyataan dan fiksi. Namun menurut Knight, anak-anak tidak bisa membedakan segala hal sebanyak yang orang dewasa pikirkan.

"Anak-anak tidak bisa membedakan sebanyak yang kita pikirkan. Jadi ketika kita memperlihatkan tontonan ini dan mengharapkan mereka melakukan apa yang bisa dilakukan orang dewasa, itu tidak realistis bagi mereka," kata Knight, seperti dilansir Yahoo News.

Knight memberitahu Today, unsur kekerasan yang ditambahkan pada adegan permainan klasik, membuat Squid Game begitu menakutkan bagi anak-anak yang menontonnya.

Dengan adanya permainan masa kecil seperti lampu merah/lampu hijau, serta tarik tambang, pada dasarnya bisa membuat anak-anak aktif kembali bermain permainan tersebut bersama teman-temannya. Namun, dibalik kesenangan yang dialami anak-anak dengan permainan masa kecilnya, tersimpan sebuah bayangan akan pembunuhan yang terjadi di film. Dan mereka pun terpapar oleh sesuatu yang dapat mengancam jiwa.

"Banyak anak tidak akan mengungkapkannya, karena mereka masih ingin menontonnya, dan mereka tidak akan memberi tahu orang tua mereka bahwa (tontonan) itu membuat mereka takut dan mereka tidak tidur di malam hari,” kata Knight.

Jika banyak anak memaksa menonton karena teman-temannya sudah nonton Squid Game, orang tua sebenarnya dapat memanfaatkan situasi ini sebagai momen bagi mereka mengajarkan anak-anaknya. Bahwa setiap keluarga memiliki aturan yang berbeda-beda di rumah, termasuk urusan tontonan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement