Selasa 21 Sep 2021 17:55 WIB

Pemimpin Uni Eropa Dukung Prancis atas Kesepakatan AUKUS

Prancis mengkritik pakta keamanan antara AS, Australia, dan Inggris atau AUKUS

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para pemimpin Uni Eropa (UE) mendukung kemarahan Prancis atas kegagalan kesepakatan kapal selam multi-miliar dolar dengan Australia. Australia memilih menandatangani pakta keamanan trilateral Asia Pasifik dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Pakta keamanan yang dikenal sebagai AUKUS mencakup penjualan kapal selam bertenaga nuklir ke Australia. Keputusan itu telah membuat tegang hubungan antara negara-negara barat menjelang dimulainya pertemuan tahunan para pemimpin dunia untuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pekan ini.

Baca Juga

Berbicara setelah pertemuan tertutup di sela-sela majelis, Kepala Kebijakan uar Negeri UE Josep Borrell mengatakan lebih banyak kerja sama, makan lebih banyak koordinasi dan lebih sedikit fragmentasi yang diperlukan untuk mencapai kawasan Indo-Pasifik yang stabil dan damai. Dia menyinggung keberadaan China yang mulai meningkatkan kekuatan.

Borrell menyatakan, para menteri luar negeri blok itu menyatakan solidaritas yang jelas dengan Prancis. "Pengumuman ini bertentangan dengan seruan untuk kerja sama yang lebih besar dengan Uni Eropa di Indo-Pasifik," katanya dikutip dari Aljazirah.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan bahwa dia merasa sulit untuk memahami langkah Australia, Inggris, dan AS. "Mengapa? Karena dengan pemerintahan Joe Biden yang baru, Amerika kembali. Ini adalah pesan bersejarah yang dikirim oleh pemerintahan baru ini dan sekarang kami memiliki pertanyaan. Apa artinya Amerika kembali? Apakah Amerika kembali ke Amerika atau di tempat lain? Kami tidak tahu," katanya.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian sebelumnya menuduh AS pengkhianatan dan Australia menikam dari belakang. Dia meminta Eropa untuk berpikir keras tentang aliansi.

Menurut Le Drian, pemerintahan Presiden AS Joe Biden melanjutkan unilateralisme, ketidakpastian, kebrutalan, dan tidak hormat dari pendahulunya Donald Trump. Washington telah berusaha meredakan kemarahan di Paris dan Biden akan berbicara dengan Emmanuel Macron di telepon dalam beberapa hari ke depan.

"Kami adalah sekutu, kami berbicara dan tidak menyembunyikan strategi yang berbeda. Itu sebabnya ada krisis kepercayaan. Jadi semua itu perlu klarifikasi dan penjelasan. Mungkin butuh waktu," kata Le Drian.

Australia menandatangani kesepakatan untuk membeli kapal selam bertenaga diesel Prancis pada 2016. Perjanjian itu dibatalkan ketika pakta AUKUS memberi Australia akses ke teknologi AS pada kapal bertenaga nuklir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement