REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, mengajak warga Muhammadiyah dan seluruh masyarakat menyikapi kedaruratan pandemi covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Terutama, yang ditetapkan dalam kerangka PPKM Darurat 3-20 Juli 2021.
Syafiq mengingatkan, dalam ajaran Islam ada kaidah kedaruratan yaitu larangan memberi mudharat kepada orang lain dan diri sendiri. Kaidah ini menerangkan jika Islam menekankan kepada maslahat untuk kehidupan manusia yang ada di muka bumi.
"Tentu dalam rangka mengetahui situasi kedaruratan kita harus menggunakan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan. Apa yang sudah disampaikan ilmuwan, dokter, epidemiolog semua memberi penjelasan tentang situasi yang sama-sama kita alami," kata Syafiq, Senin (5/7).
Ia menekankan, Muhammadiyah sendiri sebagai organisasi yang perhatian ke kehidupan umat manusia ikut berjuang serius melewati ujian yang dirasakan begitu berat ini. Muhammadiyah juga keluarkan fatwa dan edaran larangan kegiatan mengumpulkan masa.
Termasuk, lanjut Syafiq, edaran tentang Idul Adha yang dianjurkan agar tidak dulu melakukan Shalat Id di masjid maupun di lapangan. Untuk menjaga ghirah beragama, bisa dilaksanakan di rumah bersama keluarga menginggat itu sunnah, bukan wajib.
"Dalam situasi yang darurat ini kita bisa menghindari itu supaya tidak terjadi situasi darurat yang lebih serius," ujar Syafiq.
Kemudian, dalam penanganan covid ini ada edaran tentang ibadah kurban 1442 H. Muhammadiyah menganjurkan umat Islam dan warga Muhammadiyah mengutamakan sedekah dalam bentuk uang karena kebutuhan mendesak umat selama masa pandemi covid.
"Kalau kita berdasar azas-azas manfaat tentu kita mencari manfaat lebih besar bagi kemaslahatan kita semua. Pengorbanan jadi sangat penting dalam situasi darurat ini, saya mengajak masyarakat taat protokol kesehatan dalam kerangka PPKM Darurat ini," kata Syafiq.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
